Dear Millenials dan Gen Z, Yuk Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Stroke! Gejalanya Suka Tiba-tiba
INDOZONE.ID - Risiko stroke yang gejalanya tiba-tiba dapat saja dialami anak muda. Bahkan di usia produktif, banyak orang telah mengalami stroke.
Stroke merupakan gangguan otak yang mana aliran darah terganggu atau tersumbat. Stroke yang paling banyak dialami yakni jenis pendarahan dan sumbatan.
Mengenali gejala stroke penting jadi bekal siapa saja. Tata laksana stroke tidaklah sembarangan agar usia hidup pasien bisa lebih lama.
Seperti yang dikatakan Spesialis Neurologi dr. Sukono Djojoatmodjo, Sp.N dalam acara acara CIRCLE (Corporate & Insurance Relations for Collaboration, Loyalty, and Enhancement) RS Premier Jatinegara. Hadir pula dokter lain yaitu Spesialis Bedah Toraks Kardiak dan Vaskular dr Amin Tjubandi Sp.BTKV(K), Spesialis Radiologi dr Sugianto Santoso Sp.Rad(K), Spesialis Bedah Vaskuler Dr dr Raden Suhartono Sp.B, Subsp.BVE(K), CEO RS Premier Jatinegara dr. Susan Ananda, MARS dan Head of Marketing RS Premier Jatinegara Ns. Rachmad Thyas S. Kep, MARS.
Baca Juga: Dampak Kerja Malam pada Kesehatan: Risiko Penyakit Jantung, Stroke, dan Diabetes
dr Sukono pun memaparkan beberapa hal penting mengenai pencegahan stroke yang fatal terjadi. Sebagai berikut rangkumannya yang ditulis Indozone.
Kenali gejala stroke
Gejala stroke selalu datang tiba-tiba. Bisa terjadi kapan saja.
Ditegaskan dr Sukono, segera ke rumah sakit kalau tiba-tibau wajahnya mencong atau merot, tiba-tiba tidak bisa gerak, tiba-tibq jatuh, sulit bicara, kebas wajahnya atau separuh badan, pandangan mata tiba-tiba hilang.
Cari rumah sakit yang ada CT SCAN
Saat muncul gejala stroke tiba-tiba segeralah ke rumah sakit. Bukan mencari rumah sakit mana yang cocok, tapi cari yang alatnya lengkap minimal ada CT SCAN.
“Tidak semua rumah sakit punya fasilitas yang bisa menangani stroke, apa itu jenis sumbatan atau pendarahan. Yang penting harus ada alat diagnosis minimal ada CT SCAN, alat ini penting.”
“Kalau pasien dikirim ke rumah yang tidak ada CT SCAN itu gak ada gunanya karena penanganannya berbeda,” ucapnya.
Baca Juga: Dear Jemaah Haji, Ini 3 Tips Simpel Hindari Heat Stroke di Tanah Suci
Jaga pola makan dan hidup sehat
Karenanya, dr Sukono juga meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit stroke. Terutama menjaga pola makan dan olahraga atau gaya hidup sehat.
“Lain halnya kalau ada kelainan bawaan, yang sering disorot zaman sekarang adalah obesitas yang korelasinya sindrom metabolik, karena asupan makanan berlebihan, zaman sekarang adalah juga output keluaran energinya, jadi asupan dan keluarannya,” tambahnya.
Maka siapapun harus tahu nilai gizi dengan berat badan ideal. Menurut dr Sukono, banyak anak muda yang olahraga tapi tidak disadari karena hidup sehat.
“Olahraga bagian dari hidup sehat. Paling tidak 5x seminggu dan waktunya 30 menit cukup. Kesehatan itu aset ke depan, punya suatu value yang baik,” tutupnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung