INDOZONE.ID - Seol In Ah, yang dikenal sebagai aktris asal Korea Selatan dengan gaya hidup sehat, baru-baru ini mengungkapkan perjuangannya melawan insomnia.
Penyakit ini memang bisa menjangkiti siapa pun, baik selebritis maupun orang biasa.
Namun apa saja dampaknya bagi tubuh? Ini beberapa penjelasannya.
Perjuangan Seol In Ah dan Selebriti Lain Melawan Insomnia
Dalam episode acara tvN 'Steel Troops' yang tayang pada 7 September 2024, Seol In Ah mengungkapkan, "Jujur saja, aku sama sekali tidak bisa tidur."
Dia mengakui bahwa sudah lima tahun terakhir ini dia mengandalkan obat tidur.
"Aku merasa frustrasi karena harus bergantung pada obat hanya untuk bisa tertidur," katanya.
Namun, saat mengonsumsi obat tidur, Seol merasa kesulitan untuk fokus saat bekerja.
Baca Juga: 10 Cara Mengatasi Insomnia dengan Gaya Hidup Sehat agar Tidur Nyenyak
Ketika mencoba berhenti meminum obat, ia tidak bisa tidur dengan baik selama beberapa hari, yang akhirnya menyebabkan penurunan imunitasnya.
Akibatnya, ia harus berobat ke rumah sakit universitas dan mengonsumsi 24 pil sehari untuk kondisi kulitnya.
"Aku sangat ingin kembali sehat," tambahnya.
Selain Seol In Ah, aktor Jo Jin-woong juga baru-baru ini mengungkapkan di YouTube Full Moon, bahwa masalah insomnianya semakin parah.
Bahkan dia mengaku hal ini membuatnya minum alkohol sendirian untuk mencoba tidur.
Selebriti lain seperti Choi Woo-sik, Lee Kyung-kyu, penyanyi Park Seo-jin, dan Brian juga terbuka mengenai perjuangan mereka dengan insomnia.
Baca Juga: Manfaat Teknik Pernafasan 4-7-8 untuk Mengatasi Insomnia pada Generasi Z
Apa Dampak Insomnia Bagi Tubuh?
Tidur adalah proses yang rumit dan terdiri dari berbagai tahap, seperti tidur REM (Rapid Eye Movement) dan non-REM.
Tahapan ini sangat penting untuk pemulihan fisik dan mental.
Ketika seseorang mengalami insomnia kronis, tubuhnya tidak dapat mencapai tahap tidur dalam, di mana proses perbaikan dan pemulihan terjadi.
Inilah beberapa dampaknya bagi tubuh.
1. Sulit Berkonsentrasi
Tidur memiliki peran penting dalam fungsi kognitif seperti memori, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan.
Kurang tidur dapat mempengaruhi fungsi-fungsi ini, membuat kamu kesulitan dalam berkonsentrasi dan berpikir dengan jernih.
2. Berpengaruh pada Suasana Hati dan Emosi
Insomnia sering dikaitkan dengan gangguan suasana hati seperti depresi dan kecemasan.
Gangguan tidur dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang drastis, meningkatkan tingkat iritabilitas, dan memperkuat sensitivitas emosional.
3. Menyebabkan Penyakit Kronis
Insomnia yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan hipertensi.
Selain itu, kekurangan tidur dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat kamu lebih rentan terhadap infeksi.
4. Mengganggu Keseimbangan Hormon
Insomnia dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur nafsu makan, metabolisme, dan stres.
Akibatnya, ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan, keinginan berlebih untuk makanan tidak sehat, dan kesulitan dalam mengelola stres.
5. Peradangan pada Tubuh
Insomnia dapat memicu peradangan dalam tubuh, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit autoimun dan nyeri kronis.
6. Sistem Kekebalan Tubuh Menurun
Tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga kekuatan sistem kekebalan tubuh.
Kurang tidur dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, sehingga kamu menjadi lebih rentan terhadap penyakit seperti flu dan pilek.
7. Mempercepat Proses Penuaan
Insomnia dapat mempercepat proses penuaan dan berdampak negatif pada kesehatan kulit.
Hal ini dapat menyebabkan munculnya kerutan, garis halus, dan memperburuk kondisi kulit seperti jerawat.
8. Mengganggu Kesehatan Pencernaan
Insomnia juga dapat mempengaruhi proses pencernaan, menyebabkan masalah seperti refluks asam, gangguan pencernaan, dan meningkatkan risiko gangguan gastrointestinal.
Demikian beberapa penjelasan mengenai Aktris Seol In Ah yang kini berjuang mengatasi insomnia dan dampaknya bagi tubuh.
Kasus insomnia di Korea Selatan semakin meningkat setiap tahunnya.
Menurut Layanan Peninjauan dan Penilaian Asuransi Kesehatan, lebih dari 830.000 orang mencari pengobatan untuk insomnia tahun lalu, dengan jumlah pasien meningkat rata-rata 7% setiap tahun selama lima tahun terakhir.
Insomnia secara medis ditandai dengan kesulitan tidur selama lebih dari dua minggu, meskipun kondisi lingkungan untuk tidur sudah ideal.
Beberapa tanda insomnia meliputi sulit tertidur dalam 15-20 menit, sering terbangun di malam hari, atau bangun terlalu dini dan tidak bisa tidur lagi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Bighealth.co.uk