INDOZONE.ID - Ayurveda, sistem pengobatan tradisional yang berasal dari India, mengintegrasikan perawatan kesehatan, terapi herbal, dan gaya hidup sehat.
Tujuan utama dari Ayurveda adalah menjaga keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan jiwa.
Sistem ini berakar dari kitab Veda, warisan kuno umat Hindu yang memuat berbagai aspek kehidupan, dan telah ada sejak ribuan tahun sebelum Masehi, diwariskan dari generasi ke generasi.
Tokoh penting dalam pengembangan Ayurveda termasuk Charaka dan Sushruta, yang hidup pada abad ke-6 SM.
Charaka dikenal karena menyusun teks pengobatan komprehensif, sedangkan Sushruta berkontribusi dengan mengembangkan metode bedah dalam pengobatan tradisional.
Pada masa pemerintahan Kaisar Ashoka, Ayurveda mencapai popularitas, diperkenalkan lebih luas melalui ajaran Buddha hingga menjangkau Asia Timur, termasuk China dan Jepang.
Kedatangan Akupunktur dari China
Akupunktur dari China mulai dikenal di India pada abad ke-6 M, dibawa oleh seorang tabib dari Dunhuang, Gansu.
Ia memperkenalkan metode pengobatan Huatuo ke wilayah utara India. Meskipun akupunktur telah ada, praktiknya tidak berkembang pesat hingga abad ke-20.
Baca Juga: Tips Menggunakan Moxa, Alat Terapi Tradisional ala Tiongkok
Puncaknya terjadi pada 1959, ketika Bijay Kumar Basu menjadi orang India pertama yang belajar akupunktur di China.
Ia membawa ilmu tersebut ke India dan mulai melatih praktisi lokal, mendirikan klinik akupunktur di Kolkata, sebagai awal pelatihan formal di negara ini.
Dukungan untuk Pendidikan Akupunktur
Pada tahun 1990, Pemerintah Negara Bagian Bengal Barat mendirikan institut pelatihan akupunktur formal pertama, membuka jalan bagi pelatihan yang lebih terstruktur.
Sejak itu, berbagai institut swasta mulai bermunculan, menawarkan kursus pelatihan bagi tenaga kesehatan dan dokter lokal.
Pada 1977, Basu juga mendirikan Asosiasi Akupunktur India (AAI) sebagai wadah bagi praktisi, yang berjuang untuk pengakuan resmi akupunktur di India.
Dengan berkembangnya pelatihan dan organisasi, akupunktur mulai diterima sebagai pengobatan alternatif yang sah di beberapa negara bagian.
Baca Juga: Mengenal Pengobatan Ayurveda, Pengobatan Tradisional India Sejak 5000 Tahun Lalu
Perjuangan untuk Pengakuan Resmi
Pada 2017, Pemerintah Negara Bagian Maharastra mengakui akupunktur sebagai pengobatan alternatif resmi.
Pengakuan ini semakin memperkuat tuntutan praktisi untuk pengakuan di tingkat nasional.
Dukungan juga datang dari Perdana Menteri Narendra Modi, yang menyoroti manfaat akupunktur setelah kunjungannya ke China.
Modi menyatakan harapannya agar akupunktur dapat diintegrasikan ke dalam sistem kesehatan India, menjadikannya titik balik penting bagi pengakuan akupunktur.
Pengakuan Resmi pada 2019
Pada 21 Februari 2019, pemerintah India secara resmi mengakui akupunktur sebagai sistem terapi kesehatan mandiri.
Pengakuan ini memungkinkan akupunktur diajarkan dan dikembangkan secara lebih luas di India, serta dipraktikkan secara independen.
Baca Juga: Fakta di Balik Obat Herbal: Benarkan Aman dan Efektif?
Kini, terdapat lebih dari 30 institusi akupunktur di India, dengan ribuan praktisi terlatih.
Akupunktur semakin populer untuk menangani kondisi seperti nyeri dan masalah neurologis, dan diharapkan dapat mempengaruhi penerimaan serupa di negara-negara tetangga seperti Bangladesh dan Nepal.
Masa Depan Akupunktur di India
Dengan pengakuan resmi, masa depan akupunktur di India terlihat cerah. Praktik ini diharapkan dapat terus berkembang dan menjangkau lebih banyak masyarakat, setara dengan pengobatan alternatif lainnya seperti Ayurveda dan homeopati.
Diharapkan, akupunktur akan berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Sheikh Faruque ELAHEE, World Journal Of Acupuncture - Moxibu