Senin, 20 JANUARI 2025 • 13:40 WIB

Jadi Kelompok Rentan, Kenali Gejala dan Cara Mencegah Pneumonia pada Lansia

Author

Ilustrasi lansia membaca. (Freepik)

INDOZONE.ID - Pneumonia pada lansia bisa dengan cepat menjadi serius dan mematikan, sehingga penting untuk mengenali gejala dan cara mencegahnya.

Pneumonia adalah infeksi yang menyerang salah satu atau kedua paru-paru manusia.

Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh kita akan melemah dan cenderung mudah terinfeksi semua jenis bakteri dan virus.

Pneumonia pada orang tua dapat dengan mudah menjadi parah, sehingga pengobatan yang tepat waktu sangat penting.

"Alveolus dapat terisi cairan atau nanah, bisa menyebabkan gejala seperti batuk dan demam. Penyakit ini dapat menyerang orang-orang dari segala usia, tetapi sangat berbahaya bagi orang lanjut usia karena sistem kekebalan tubuh yang lemah dan kondisi kesehatan lain yang mendasarinya," kata dokter spesialis paru-paru, Dr. Pooja Bajaj.

Baca Juga: Kopi, Olahraga, dan Vaksinasi, Kunci Sehat Lawan Pneumonia

Pneumonia bakteri adalah bentuk paling umum yang sering kali hanya menyerang satu bagian paru-paru, menurut American Lung Association.

4 Tahap Pneumonia

Pneumonia memiliki empat tahap:

  • Kongesti: Alveolus terisi cairan, menyebabkan batuk ringan dan kelelahan.
  • Hepatitis merah: Peradangan meningkat dan paru-paru tampak merah dan keras. Gejalanya memburuk, disertai batuk dan demam yang lebih parah.
  • Hepatitis abu-abu: Respons imun berlanjut, dan paru-paru tampak berwarna abu-abu karena rusaknya sel darah merah.
  • Resolusi: Tubuh mulai mengatasi infeksi, dan gejala berangsur membaik.

Demam atau batuk berdahak merupakan gejala umum pneumonia. Namun, orang lanjut usia yang mengalami infeksi ini biasanya tidak mengalami tanda-tanda tersebut.

Oleh karena itu, kenali tanda-tanda pneumonia yang mungkin terjadi pada orang lanjut usia.

Gejala Pneumonia pada Lansia

Ilustrasi penyakit pneumonia dan penemuan bakteri penyebab pneumonia. (freepik.com)

  • Kebingungan yang meningkat
  • Ketidaksadaran sementara
  • Sesak napas
  • Pernapasan cepat, yaitu lebih dari 30 kali napas dalam satu menit
  • Jantung berdebar kencang dengan denyut lebih dari 120 kali per menit
  • Masalah sirkulasi dengan hilangnya tekanan darah

Lansia dengan kondisi kronis seperti jantung, penyakit paru, diabetes, atau penyakit ginjal kronis, harus segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami infeksi ini.

"Jika terjadi pneumonia pada lansia, kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya juga dapat memburuk," kata Dr. Bajaj.

Baca Juga: 3 Bahaya Paracetamol untuk Jangka Panjang Bagi Lansia, Apa Saja?

Cara mengobati lansia yang terkena pneumonia bisa dengan terapi antibiotik, terapi oksigen, dan hidrasi atau nutrisi, sesuai anjuran dokter.

Pneumonia juga bisa dicegah oleh beberapa faktor. Simak bagaimana strategi untuk mencegah pneumonia.

Mencegah Pneumonia pada Lansia

  • Vaksin pneumokokus: Vaksin ini direkomendasikan untuk orang dewasa berusia 65 tahun, bayi, dan orang-orang yang berisiko tinggi terkena infeksi pernapasan seperti pneumonia.
  • Vaksin influenza: Suntikan flu tahunan dapat mengurangi risiko pneumonia.
  • Berhenti merokok: Berhenti merokok dapat mengurangi risiko infeksi pernapasan.
  • Cairan kental: Bagi mereka yang memiliki masalah menelan, mengonsumsi cairan kental dapat membantu.

Menjaga pola makan seimbang, berolahraga secara teratur, dan mengikuti praktik kebersihan yang baik, dapat meningkatkan kekebalan tubuh secara keseluruhan dan mencegah pneumonia pada lansia.

Pneumonia pada lansia tidak  boleh dianggap enteng karena bisa menjadi kronis. Ketahui gejalanya dan pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter jika mereka mengalami sesak napas atau jantung berdebar kencang.

Penulis: Eliani Kusnedi

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Healthshots.com