INDOZONE.ID - Kamu pernah lihat orang yang menggertakkan gigi pas tidur, tapi kalau ditanya, mereka nggak sadar? Nah, itu namanya bruxism.
Bruxism adalah kebiasaan menggertakkan atau mengatupkan gigi tanpa sadar, yang sering dikaitkan dengan stres.
Hubungan antara stres dan bruxism ini sebenarnya jarang dibahas dalam sains populer.
Banyak orang ngalamin bruxism tanpa tahu penyebab pastinya. Tapi yang jelas, kebiasaan ini bisa bikin gigi auto protes dan rahang nyesek.
Jadi, gimana cara ngatasinnya? Yuk, kita bahas lebih lanjut!
Bruxism bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti genetika, kebiasaan hidup, gangguan tidur, atau kondisi psikologis kayak kecemasan.
Baca Juga: 6 Efek Samping Veneer Gigi yang Sering Dipakai Para Artis, Apa Saja?
Beberapa penelitian nunjukin kalau orang yang lagi stres cenderung lebih sering ngalamin bruxism, meskipun belum bisa dipastikan apakah stres beneran penyebab utamanya.
Yang pasti, pas seseorang lagi cemas atau tegang, otot rahang bisa ikut ngegas, yang akhirnya bikin mereka nggak sadar menggertakkan gigi.
Selain stres, ada beberapa faktor lain yang bisa bikin bruxism makin sering, kayak kebanyakan ngopi, minum alkohol, atau kebiasaan ngerokok.
Gangguan tidur seperti sleep apnea juga sering dikaitkan dengan bruxism. Bahkan, ada penelitian yang bilang kalau bruxism bisa jadi cara tubuh buat ngelepasin stres, kayak "katup pelepas" biar nggak makin mumet.
Kalau kamu ngalamin bruxism, ada beberapa cara yang bisa dicoba buat ngurangin kebiasaan ini.
Salah satunya adalah ngelola stres dengan lebih baik, misalnya dengan olahraga, meditasi, atau ngelakuin hal-hal yang bikin hati adem.
Baca Juga: 7 Tips Merawat Behel Agar Gigi Tetap Sehat dan Hasil Maksimal
Kurangin juga konsumsi kafein dan alkohol, soalnya dua hal ini bisa bikin tidur nggak nyenyak dan akhirnya makin sering menggertakkan gigi.
Terus, jangan lupa jaga pola tidur yang baik biar tubuh lebih rileks dan nggak gampang tegang.
Kalau bruxism udah bikin gigi ngambek atau rahang pegal tiap bangun tidur, nggak ada salahnya buat konsultasi ke dokter gigi.
Mereka bisa kasih solusi kayak pelindung gigi biar nggak gesekan terus pas tidur, atau terapi buat ngurangin ketegangan di otot rahang.
Kalau ternyata penyebabnya lebih ke masalah psikologis, ngobrol sama psikolog atau terapis juga bisa bantu banget.
Intinya, bruxism itu hal yang bisa kejadian ke siapa aja, tapi bukan berarti nggak bisa dikontrol.
Dengan ngenalin penyebabnya dan mulai ngelakuin pencegahan, kebiasaan ini bisa dikurangin atau bahkan dihentikan.
Jadi, kalau kamu atau orang di sekitarmu sering menggertakkan gigi pas tidur, jangan anggap sepele ya! siapa tahu gigi dan rahang udah kasih kode buat minta pertolongan!.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Mdpi.com, Sleepeducation.org, Berkeluarga.id