Minggu, 27 APRIL 2025 • 11:40 WIB

Diabetes saat Hamil Bisa Tingkatkan Risiko Anak Alami Autisme dan ADHD? Ini Penjelasan Ahli

Author

 

Ilustrasi ibu hamil dengan mengidap diabetes.

INDOZONE.ID - Penelitian terbaru mengungkapkan, diabetes gestasional—jenis diabetes yang dialami ibu selama kehamilan—dapat meningkatkan risiko gangguan perkembangan saraf pada anak hingga 28 persen.

Dikutip dari Medical News Today, diabetes gestasional bukan hanya berdampak pada kesehatan ibu, tetapi juga dapat memengaruhi perkembangan saraf anak. 

Studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal The Lancet Diabetes & Endocrinology menemukan, anak-anak yang lahir dari ibu dengan diabetes gestasional, memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan perkembangan seperti autisme, ADHD, dan gangguan intelektual.

Risiko Neurodevelopmental Naik hingga 28 Persen

Penelitian ini merupakan meta-analisis dari 202 studi yang melibatkan lebih dari 56 juta pasangan ibu dan anak. Dari jumlah tersebut, 110 studi meneliti diabetes gestasional, dan 80 studi lainnya menganalisis diabetes pregestasional, yaitu diabetes yang sudah ada sebelum kehamilan.

Hasil penelitian menunjukkan, anak yang lahir dari ibu dengan diabetes gestasional memiliki peningkatan risiko sebesar 28 persen, untuk mengalami gangguan perkembangan saraf. 

Baca Juga: Jangan Salah Pilih! Ini 5 Rekomendasi Tepung yang Ramah untuk Penderita Diabetes

Adapun rinciannya sebagai berikut:

  • 16 persen peningkatan risiko gangguan belajar
  • 17 persen peningkatan risiko gangguan motorik
  • 20 persen peningkatan risiko gangguan komunikasi
  • 25 persen peningkatan risiko autisme
  • 27 persen peningkatan risiko gangguan perkembangan spesifik
  • 30 persen peningkatan risiko ADHD
  • 32 persen peningkatan risiko disabilitas intelektual

Selain itu, risiko pada anak yang lahir dari ibu dengan diabetes pregestasional bahkan lebih tinggi, yakni 39 persen lebih besar untuk mengalami gangguan perkembangan saraf, dibandingkan anak dari ibu dengan diabetes gestasional.

Hubungan antara Diabetes dan Perkembangan Otak Janin

Ilustrasi ibu hamil dengan penyakit diabetes, sedang melakukan USG.

Menurut dr. Jonathan Faro, spesialis kedokteran ibu dan janin dari Hackensack Meridian Jersey Shore University Medical Center di New Jersey, temuan ini penting karena melibatkan jumlah peserta yang sangat besar.

Ia menyebutkan, tingginya kadar gula darah ibu selama kehamilan berpotensi menjadi teratogen, yakni zat yang dapat menyebabkan cacat lahir atau kelainan perkembangan pada janin.

Namun, Faro menekankan, meskipun studi ini mengungkap pola yang signifikan, studi meta-analisis tidak bisa membuktikan hubungan sebab-akibat secara langsung. 

Kita masih berada di tahap awal dalam memahami perkembangan otak janin secara menyeluruh,” ujar Faro.

Baca Juga: Waspada! Gangguan Tiroid Saat Hamil, Bisa Berdampak pada Ibu dan Bayi

Perlu Pendekatan Khusus dan Konseling Individual

dr. Megan Oakes, spesialis kandungan dan kedokteran janin dari MemorialCare Miller Children’s & Women’s Hospital Long Beach, menambahkan, pemahaman tentang pengaruh jangka panjang diabetes selama kehamilan terhadap metabolisme dan sistem saraf anak semakin berkembang.

Ia menyarankan agar wanita dengan diabetes, terutama yang merencanakan kehamilan, berkonsultasi lebih awal dengan dokter spesialis kehamilan risiko tinggi. 

Dengan demikian, kita bisa mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan dan meminimalkan risiko buruk bagi ibu dan bayi,” ujar Oakes.

Meskipun temuan ini memicu perhatian besar, para peneliti sepakat masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Hal itu untuk memastikan kaitan antara diabetes saat hamil, dan risiko gangguan perkembangan saraf pada anak.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Medical News Today