Sabtu, 26 APRIL 2025 • 10:32 WIB

7 Manfaat Buncis untuk Kesehatan Tubuh, Sayuran Kaya Gizi

Author

ilustrasi Manfaat Buncis untuk Kesehatan Tubuh. (freepik)

INDOZONE.ID - Buncis bukan hanya pelengkap hidangan, tapi juga sumber gizi yang luar biasa. Sayuran hijau panjang ini ternyata kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh.

Dari menjaga jantung hingga mendukung program diet, buncis memiliki banyak keunggulan yang sering kali tak disadari.

Cocok disantap sebagai tumisan, campuran sayur sop, atau bahkan direbus saja, buncis bisa jadi pilihan sehat yang murah dan mudah didapat.

Berikut ini 7 manfaat buncis untuk kesehatan tubuh:

1. Menjaga Kesehatan Jantung

ilustrasi Buncis.

Kandungan seratnya bisa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Selain itu, antioksidan dalam buncis juga membantu melawan radikal bebas yang bisa merusak pembuluh darah.

Mengonsumsi buncis secara rutin bisa membantu menjaga tekanan darah tetap stabil dan mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, serta penyumbatan arteri. 

Baca Juga: 9 Buah Tinggi Magnesium untuk Energi, Mood Baik, dan Tekanan Darah Stabil

2. Melancarkan Sistem Pencernaan

Sering sembelit? Buncis bisa jadi solusi alami. Kandungan seratnya membantu melancarkan buang air besar, menjaga keseimbangan bakteri baik di usus, serta menurunkan risiko peradangan di saluran pencernaan.

Buncis juga cocok dijadikan bagian dari menu harian bagi anak-anak maupun orang dewasa, karena teksturnya lembut saat dimasak dan tidak menyebabkan perut kembung berlebihan.

3. Mengontrol Gula Darah

ilustrasi Buncis (freepik)

Buncis memiliki indeks glikemik rendah, artinya tidak membuat gula darah melonjak dengan cepat. Seratnya juga membantu memperlambat penyerapan gula dalam tubuh, sehingga kadar gula darah tetap stabil.

Manfaat ini sangat berguna bagi penderita diabetes atau orang yang sedang menjaga asupan gula. Jadi, buncis bisa jadi pilihan sayur yang aman dan menyehatkan.

Baca Juga: 10 Manfaat Minum Satu Sendok Teh Madu di Pagi Hari yang Jarang Diketahui

4. Meningkatkan Sistem Imun Tubuh

Vitamin C dalam buncis berperan besar dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan mengonsumsi buncis secara rutin, tubuh jadi lebih siap melawan infeksi virus dan bakteri.

Selain itu, buncis juga mengandung antioksidan lain seperti flavonoid dan karotenoid yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.

5. Menjaga Kesehatan Tulang

ilustrasi Buncis (freepik)

Buncis juga bermanfaat untuk tulang. Kandungan vitamin K, kalsium, dan magnesium dalam buncis membantu memperkuat tulang dan mencegah pengeroposan, terutama saat usia semakin bertambah.

Anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan juga bisa mendapatkan manfaat besar dari konsumsi buncis, karena nutrisinya mendukung pembentukan tulang yang kuat.

Baca Juga: 7 Manfaat Buah Blackberry yang Wajib Kamu Tahu, Baik untuk Diet dan Imun

6. Menjaga Kesehatan Mata

Buncis mengandung vitamin A serta senyawa lutein dan zeaxanthin yang baik untuk kesehatan mata. Zat-zat ini membantu menjaga ketajaman penglihatan dan melindungi mata dari kerusakan akibat layar gadget.

Kalau kamu sering bekerja di depan laptop atau sering main HP, mulai sekarang tambahkan buncis ke dalam menu harian untuk membantu merawat kesehatan mata.

7. Cocok untuk Program Diet

ilustrasi Buncis (freepik)

Sedang diet? Buncis bisa jadi pilihan yang tepat. Sayuran ini rendah kalori namun tinggi serat, sehingga membuat kamu merasa kenyang lebih lama. Ini bisa membantu mengontrol nafsu makan.

Selain itu, buncis juga fleksibel dalam pengolahan. Kamu bisa mengukus, merebus, atau menumisnya dengan sedikit minyak zaitun sebagai menu makan sehat.

Baca Juga: 7 Manfaat Jus Tomat dan Nanas untuk Kesehatan Tubuh yang Perlu Kamu Tahu

Itulah tujuh manfaat buncis untuk kesehatan tubuh. Meski sering dianggap sayuran biasa, ternyata buncis punya nutrisi luar biasa yang bisa mendukung kesehatan dari ujung kepala hingga kaki.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Mayo Clinic