Weton yang Paling Disukai Oleh Jin. (freepik)
INDOZONE.ID - Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, weton tidak hanya digunakan untuk menghitung jodoh atau rezeki, tetapi juga dipercaya memiliki kaitan dengan dunia gaib.
Menurut Primbon Jawa, beberapa weton dipercaya memiliki energi khusus yang dapat menarik perhatian makhluk halus, termasuk jin.
Berikut ini adalah 7 weton yang dipercaya memiliki daya tarik kuat dan lebih disukai oleh makhluk gaib menurut Primbon Jawa.
Selasa Kliwon memiliki nilai neptu 11 yang dianggap memiliki aura mistis kuat. Orang yang lahir di weton ini disebut memiliki energi supranatural tinggi sehingga lebih sensitif terhadap hal-hal gaib.
Jin sering kali tertarik untuk mendekati orang dengan weton Selasa Kliwon karena energi yang dipancarkannya.
Baca Juga: 5 Weton yang Memiliki Aura Memikat Alami Menurut Primbon Jawa
Jumat Kliwon sering dianggap sebagai hari yang penuh misteri dalam kepercayaan Jawa. Orang yang lahir di weton ini dipercaya memiliki aura yang kuat dalam dunia mistis.
Tidak jarang mereka lebih sering mengalami kejadian aneh atau memiliki kepekaan terhadap keberadaan makhluk tak kasat mata.
Weton ini juga memiliki neptu 10 dan berada di bawah naungan Lintang Gajah Mina. Mereka dikenal memiliki sifat yang baik hati, penyayang, dan mudah bergaul. Aura positif mereka menarik perhatian makhluk halus.
Baca Juga: 5 Weton Paling Ditakuti Dunia Gaib Menurut Primbon Jawa, Salah Satunya Kamu?
Rabu Wage memiliki neptu 11, yang dalam Primbon Jawa dikaitkan dengan energi gaib yang kuat. Orang yang lahir pada weton ini sering mengalami firasat tajam dan dapat merasakan keberadaan jin atau makhluk halus di sekitarnya.
Weton ini memiliki jumlah neptu 10 dan berada di bawah naungan Lakuning Rembulan. Mereka dikenal memiliki aura yang lembut, tenang, dan menenangkan, mirip dengan cahaya bulan yang teduh.
Baca Juga: 6 Weton yang Dikenal Paling Baik Hati Menurut Primbon Jawa
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Primbon Jawa