Kategori Berita
Media Network
Jumat, 15 MARET 2024 • 08:00 WIB

Mengulik Efek Jangka Panjang dari Perundungan yang Bisa Berujung Serius!

Ilustrasi korban bullying

INDOZONE.ID - Beberapa tahun terakhir, kasus perundungan atau penindasan tengah marak terjadi. Bukan hanya dialami orang dewasa, tapi juga anak-anak.

Bukan hanya luka-luka, parahnya aksi perundungan ini juga menyebabkan korban meninggal dunia. Tak jarang, aksi tak terpuji ini viral di media sosial hingga jadi sorotan.

Perundungan adalah pola perilaku berbahaya yang terlihat dalam berbagai konteks sosial, dan memiliki dampak jangka panjang pada korbannya.

Perundungan ditandai dengan tindakan agresi secara fisik, verbal, sosial, atau bahkan dunia maya yang menyebabkan penderitaan psikologis dan emosional parah bagi mereka yang menjadi sasarannya.

Perundungan dibagi menjadi 3 macam, yaitu perundungan secara lisan, perundungan secara fisik, dan perundungan secara emosional. Hal ini termasuk kekerasan mental dan fisik.

Dampak jangka panjang dari perundungan ini sangat rumit dan beragam. Di mana para korban sering kali mengalami kecemasan yang terus-menerus, merasa takut akan suatu hal yang memicu penyebab rasa takutnya. Bahkan korban perundungan dapat mengalami depresi berat.

Namun, dampak perundungan tidak hanya dirasakan oleh korbannya saja, tapi juga mencakup komunitas, keluarga, dan lembaga pendidikan.

Baca Juga: Waduh, Perundungan di Masa Anak-anak akan Berdampak pada Kesehatan Mental di Masa Depan

Meskipun perundungan dapat terjadi dalam berbagai bentuk, hal ini selalu menimbulkan konsekuensi serius bagi korbannya.

Dampak dari perundungan bisa sangat parah dan bertahan lama. Mulai dari masalah kesehatan mental hingga rendahnya harga diri.

Berikut beberapa pernyataan menurut Mark Dombeck, Ph.D., terkait perundungan :

1. Perundungan adalah salah satu bentuk pelecehan.

2. Perundungan adalah tindakan narsistik. Dombeck mengatakan bahwa perundungan dan pelecehan adalah tindakan destruktif, dan sering kali merupakan tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap korban yang tidak pantas diperlakukan dengan cara dan bentuk apapun.

Biasanya para pelaku perundungan tidak peduli dengan kesehatan psikologis, emosional, dan fisik korbannya. Bahkan mereka menganggap hal-hal tersebut tidak penting.

Sebagian besar pelaku perundungan hanya ingin dikenal oleh khalayak masyarakat atau para siswa di sekolah, bahwa mereka adalah orang yang kuat dan harus ditakuti.

Sifat atau perilaku ini dinamakan narsisistik, yaitu rasa ingin dikenal dan tidak ingin tersaingi oleh orang lain.

Selain itu, mereka juga memandang orang lain sebagai benda yang bisa dimanfaatkan, tempat pelampiasan, ajang menunjukkan diri bahwa mereka kuat.

Perundungan Menyebabkan Kerusakan Emosional Jangka Panjang

Ilustrasi korban perundungan

Bagi mereka yang mengalami perundungan, pengalaman tersebut mungkin mempunyai dampak negatif yang bertahan lama.

Luka utama yang dialami oleh korban perundungan adalah kerusakan pada identitas dan konsep diri yang sulit untuk disembuhkan.

Tujuan dari perundungan ini sejatinya adalah hanya untuk membuat korban merasa takut, malu, dan benci pada diri sendiri.

Menjadi korban penindasan secara terus-menerus dapat melemahkan kepercayaan diri korban terhadap kemampuannya sendiri.

Secara tidak langsung, perundungan menanamkan dalam diri korban sebuah pemikiran bahwa mereka bukan bagian dari suatu kelompok atau pertemanan, mereka adalah seseorang yang gagal, menyedihkan, tidak berguna, mereka tidak akan diterima oleh lingkungan sekitar, dan yang paling buruk adalah mereka tidak pantas untuk berada dimana pun.

Biasanya, perundungan dilakukan di depan umum dengan niat mempermalukan korban. Dengan kata lain, tidak sulit bagi korban perundungan untuk mempercayai bahwa mereka telah dianiaya dan mulai percaya bahwa mereka memang orang yang tidak berdaya, menyedihkan, lemah, dan tidak kompeten.

Baca Juga: Orangtua Wajib Tau! Perundungan Menjadi Tanda Anak Kurang Perhatian

Jika hal ini berlangsung dalam jangka panjang dan berulang kali, maka korban akan merasa sangat tertekan dan depresi.

Menjadi sasaran perundungan yang berulang-ulang akan merusak kemampuan korbannya untuk memandang diri sendiri sebagai individu yang tidak diinginkan, tidak mampu, dan tidak efektif.

Dampak yang signifikan dari korban perundungan adalah :

1. Amarah yang terpendam dalam jangka waktu yang lama.

2. Depresi berat dan disertai oleh gangguan kecemasan.

3. Kesulitan untuk mempercayai orang lain.

4. Penyakit mental yang lama kelamaan akan menjadi penyakit fisik.

5. Lebih memilih untuk menyendiri dibandingkan bersosialisasi dengan orang lain.

6. Menganggap diri sendiri lemah, tidak berguna, dan tidak pantas untuk hidup

7. Pikiran atau bahkan percobaan bunuh diri.

Sangat penting untuk memahami dampak mendalam dan jangka panjang dari perundungan yang semakin marak ini.

Baik melalui pelecehan verbal, serangan fisik, pengucilan
sosial, atau bahkan ujaran yang tidak bijak dan tidak pantas oleh para pengguna media sosial.

Perundungan meninggalkan luka mendalam yang memengaruhi kesehatan mental, hubungan dengan orang lain, dan harga diri seseorang dalam jangka waktu yang sangat lama.

Pentingnya mencari bantuan dan menawarkan dukungan bagi para korban perundungan. Setiap individu mempunyai peran yang harus dimainkan, baik sebagai teman, anggota keluarga, guru pendidik, atau anggota masyarakat.

 

Writer: Putri Surya Ningsih


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Mental Help

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Mengulik Efek Jangka Panjang dari Perundungan yang Bisa Berujung Serius!

Link berhasil disalin!