Ilustrasi anak korban perundungan
INDOZONE.ID - Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Nature Mental Health, menunjukkan bahwa anak-anak akan kehilangan rasa percaya diri akibat intimidasi atau perundungan.
Bahkan, korban perundungan bisa mengalami masalah kesehatan mental yang serius saat menginjak remaja.
Studi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menemukan, 44,2 persen sampel siswa sekolah menengah di Amerika Serikat mengalami depresi, setidaknya selama dua minggu di tahun 2021.
Dari data tersebut, satu dari 10 siswa yang disurvei dilaporkan melakukan percobaan bunuh diri.
Penelitian yang dipimpin oleh UCLA Health dan Universitas Glasgow ini, dianggap sebagai penelitian pertama terkait hubungan antara berkembangnya rasa tidak percaya kepada orang lain (trust issue), setelah mengalami penindasan pada masa kanak-kanak.
Kondisi tersebut kemudian berkembang menjadi gangguan kesehatan mental seperti kecemasan, kesedihan, kemarahan, dan lain-lain.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Aktivitas 'Me Time' untuk Menjaga Kesehatan Mental yang Optimal
Ilustrasi anak korban perundungan
Sebuah hasil penelitian menemukan hubungan antara penindasan dan masalah kesehatan mental, lebih mengerucut terjadi pada generasi muda.
Berdasarkan rilis Layanan UCLA Health, seseorang yang menjadi korban perundungan di usia 11 tahun dapat berkembang menjadi rasa ketidakpercayaan antar pribadi yang lebih serius. Bahkan bisa menjadi lebih besar di usia 14 tahun.
Ada pula perkiraan 3,5 kali lebih mungkin mengalami masalah kesehatan mental yang signifikan secara klinis di usia 17 tahun.
Baca Juga: Tips Belajar Sabar atas Segala Cobaan Hidup: Menguatkan Mental dalam Menghadapi Tantangan
Para peneliti dalam penelitian ini juga mengamati pola makan, tidur dan latihan fisik orang-orang yang disurvei.
Namun hasilnya menunjukkan bahwa rasa ketidakpercayaan antar pribadi yang ditemukan pada korban perundungan, mengaitkan intimidasi dengan risiko mengidap masalah kesehatan mental yang lebih serius di usia 17 tahun.
Menurut penulis utama studi tersebut, Dr. George Slaviah, seorang profesor psikiatri dan ilmu biobehavioral UCLA, yang memimpin di Health’s Laboratory for Stress Assessment and Research, sekolah dapat memerangi dampak negatif perundungan jika mengetahui bahwa ketidakpercayaan dapat menjadi faktor risiko kesehatan mental.
"Data ini menunjukkan bahwa kita benar-benar membutuhkan program ‘edukasi terkait penindasan dan dampak akhirnya’ berbasis sekolah yang membantu menumbuhkan rasa kepercayaan antar pribadi di tingkat kelas dan sekolah," kata dr. Slaviah.
"Salah satu cara untuk melakukan hal ini adalah dengan mengembangkan program berbasis bukti yang secara khusus berfokus pada transisi ke Sekolah Menengah Atas dan perguruan tinggi, serta menjadikan sekolah-sekolah sebagai peluang untuk mengembangkan hubungan yang erat dan bertahan lama antar sesama," sambungnya.
Writer: Putri Surya Ningsih
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wtop News