Ilustrasi Anak Terkena Gejala Tantrum (Freepik.com @karlyukav)
INDOZONE.ID - Tantrum merupakan sebuah kondisi di mana anak mengalami ledakan emosi, sering terjadi pada usia 1,5 hingga 4 tahun.
Tantrum ditandai dengan perilaku seperti marah, menangis keras, serta sikap keras kepala yang sulit untuk diredakan.
Hal ini adalah hal yang wajar, mengingat anak-anak pada usia tersebut belum sepenuhnya dapat mengekspresikan keinginan dan perasaan mereka dengan kata-kata.
Menangani anak yang sedang mengalami tantrum memang bukan hal yang mudah. Dibutuhkan strategi yang tepat untuk menenangkan mereka.
Baca Juga: Peneliti: Dampak Penggunaan Gadget Berlebih Pada Anak Mirip Dengan Gejala Autisme
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami jenis-jenis tantrum dan bagaimana cara mengatasinya seperti yang sudah Indozone rangkum dalam artikel ini.
Ilustrasi Gejala Tantrum Pada Anak (Freepik.com @fwstudio)
Dilansir dari kidshealth, tantrum pada anak memiliki dua tipe utama, yaitu tantrum manipulatif dan tantrum frustasi. Berikut adalah perbedaannya:
Tantrum manipulatif sering terjadi ketika anak mengalami penolakan atau tidak dapat memenuhi keinginannya.
Biasanya, anak melakukan tantrum ini dengan tujuan membuat orang lain memenuhi keinginannya.
Selain itu, ada juga jenis tantrum frustasi. Tantrum ini umumnya terjadi karena anak belum mampu mengekspresikan keinginan dan perasaannya dengan baik.
Hal ini sering dialami oleh anak usia 18 bulan, karena mereka belum sepenuhnya mahir dalam berbicara.
Baca Juga: Cegah Stunting, Ini 4 Tips Makan Sehat dan Praktis demi Optimalkan Tumbuh Kembang Bayi dan Anak
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Kidshealth.org