Anak main gadget (Pexels/Kaku Nguyen)
INDOZONE.ID - Penggunaan layar pada anak-anak, kini menjadi sorotan utama. Hal itu seiring dengan penelitian yang semakin mengungkap dampak negatif terhadap kesehatan mental.
Sebuah studi terbaru yang dikutip dari Medical Daily mengungkapkan, temuan yang mengkhawatirkan pada anak usia 9 dan 10 tahun. Mereka memiliki risiko lebih tinggi mengalami depresi dan kecemasan, akibat penggunaan layar yang berlebihan.
Dalam penelitian yang dilakukan UC San Francisco, sebanyak 9.538 peserta usia 9 dan 10 tahun diikuti selama dua tahun. Para peneliti menggunakan model analisis, untuk mengkaji hubungan antara waktu layar yang dilaporkan oleh anak-anak dengan gejala kesehatan mental yang dilaporkan oleh orang tua melalui Child Behavior Checklist.
Hasil penelitian menunjukkan, setiap tambahan satu jam penggunaan layar dikaitkan dengan:
Meski efeknya terbilang kecil, dampaknya konsisten. Aktivitas layar seperti video chat, mengirim pesan teks, menonton video, dan bermain gim video, menunjukkan kaitan paling signifikan dengan gejala depresi.
“Penggunaan layar dapat menggantikan waktu untuk aktivitas fisik, tidur, atau bersosialisasi secara langsung, yang semuanya dapat membantu mengurangi depresi dan kecemasan,” ujar Dr. Jason Nagata, penulis utama studi ini.
Baca Juga: Kenali Bahaya Sindrom Mata, Gangguan Penglihatan Akibat Menatap Layar Terlalu Lama
Ilustrasi screentime pada anak dan cara menguranginya. (freepik.com)
Penelitian juga menemukan, perbedaan dampak berdasarkan ras. Pada peserta kulit putih, hubungan antara waktu layar dengan gejala depresi, ADHD, dan gangguan perilaku oposisi terlihat lebih kuat dibandingkan peserta kulit hitam.
Selain itu, anak-anak kulit putih menunjukkan hubungan yang lebih jelas antara waktu layar dan gejala depresi dibandingkan anak-anak Asia. Namun, bagi remaja dari kelompok minoritas, teknologi seperti media sosial mungkin berperan berbeda.
“Layar dapat menjadi platform penting bagi mereka untuk terhubung dengan teman sebaya yang memiliki latar belakang dan pengalaman serupa. Teknologi membantu memperluas jaringan dukungan mereka di luar lingkungan langsung,” kata Nagata.
Para peneliti menyarankan, orang tua dapat mengambil langkah penting dengan mengembangkan Family Media Use Plan, yang disesuaikan dengan kebutuhan unik setiap anak. Rekomendasi ini, sejalan dengan pedoman dari American Academy of Pediatrics.
Meskipun teknologi dan layar kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, penting untuk memantau penggunaannya, terutama pada anak-anak.
Dengan strategi yang tepat dan kesadaran akan risiko yang ada, orang tua dapat membantu meminimalkan dampak negatif penggunaan layar, dan mendukung kesehatan mental anak-anak mereka.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Medical Daily