INDOZONE.ID - Orang tua dulu sering menganjurkan bayi baru lahir untuk atasi penyakit kuning. Ternyata cara yang masih banyak dilakukan orang tua sekarang adalah mitos.
Dokter anak subspesialis neonatologi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr.Rosalina Dewi Roeslani, Sp. A(K) mengungkapkan bahwa menjemur anak di bawah sinar matahari bukan merupakan terapi untuk menyembuhkan penyakit kuning pada bayi.
"Jemur sekali lagi tidak bisa mengobati (penyakit kuning pada bayi). Tidak bisa juga mencegah," kata dokter Rosalina,dilansir ANTARA.
Meski demikian, kata dia, sinar matahari memang memiliki efek positif untuk mengurangi kuning dengan panjang gelombang tertentu yang dimiliki sinar ini, namun hanyalah sebagai penetrasi bukan mengobati.
Ia menambahkan bila anak dengan kondisi penyakit kuning hendak dijemur di bawah sinar matahari, sebaiknya orang tua juga memperhatikan beberapa hal yang meliputi berat badan anak, apakah berada di bawah 2.500 gram berpotensi terkena hipotermia saat dijemur tanpa pakaian.
Hal lain yakni, waktu menjemur anak sebaiknya tidak dilakukan di atas jam 12.00, hal ini untuk menghindari paparan sinar ultraviolet yang berbahaya bagi anak. Selain itu, durasi menjemur anak juga sebaiknya diperhatikan dan tidak lebih dari satu jam.
"Jadi semua perlu kehati-hatian. Tapi bukan buat mengobati ya (menjemur anak di bawah sinar matahari)," jelasnya.
Baca juga: 10 Tanda-tanda Bayi Terkena Anemia, Jangan Diabaikan Moms Karena Bahaya!
Pengobatan Penyakit Kuning Pada Bayi
Dokter anak itu menambahkan, penemuan soal pengobatan penyakit kuning pada anak awalnya ditemukan di Inggris. Hal itu berangkat dari penemuan bayi yang tidur di dekat jendela dan terpapar sinar matahari dan bayi yang tidur tanpa terkena sinar matahari.
Kemudian, perawatan bayi dengan penumpukan bilirubin pun berkembang hingga akhirnya kini telah terdapat perawatan melalui terapi sinar untuk memecah bilirubin.
Kapan Bayi Baru Lahir Bisa Alami Penyakit Kuning?
Penyakit kuning sangat rentan dialami bayi baru lahir usia 0-28 hari. Terjadi karena kondisi kandungan bilirubin yang tinggi atau hiperbilirubinemia 0-28 hari.
Penyakit kuning pada bayi lebih sering terjadi pada anak yang lahir dengan secara prematur.
Baca juga: Dokter Ini Bagikan Video Bapak-bapak Viral Karena Gagal Nidurin Bayi, Ada Penjelasan Ilmiahnya
Kondisi anak dengan bilirubin tinggi dapat mengganggu perkembangan anak yang baru lahir bila telah melewati sawar otak.
"Maka akan terjadi kerusakan otak yang bersifat permanen," katanya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: ANTARA