RSJD Solo Siapkan Belasan Bangsal buat Caleg Depresi Gagal di Pemilu 2024, Intip Fasilitasnya
INDOZONE.ID - Sebanyak 16 bangsal VIP disiapkan Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr Arif Zainudin Kota Solo bagi calon legislatif (caleg) depresi karena gagal di Pemilu 2024.
Bangsal VIP tersebut berada di gedung baru di lantai dua. Gedung tersebut merupakan bangunan baru yang selesai dibangun Februari 2023 kemarin.
"Ada 16 bangsal yang disiapkan untuk rawat inap bagi caleg depresi. Sebenarnya ada 32 bangsal tapi hanya 16 bangsal yang disiapkan," ujar Wakil Direktur Pelayanan RSJD dr Arif Zainudin Solo, dr Wahyu Nur Ambarwati SpKJ, Senin (4/12/2023).
Pantauan di lapangan, lokasi bangsal tersebut cukup tenang dan nyaman serta masih sepi. Satu kamar itu cukup luas, fasilitas di dalamnya ada satu tempat tidur, satu kursi sofa panjang.
Ada kursi biasa, televisi, kulkas, lemari dan meja. Lalu calling nurse, yang berfungsi untuk memanggil perawat di kamar perawatan.
Baca Juga: Pasien RSJ Curi 47 Tabung Gas 3 Kg Lalu Dibagikan ke Warga Miskin, Kompleks Robin Hood?
Jadi kejadian kedaruratan di kamar itu tidak langsung bisa dilihat. Maka keluarga bisa komunikasi sewaktu-waktu ketika ada kedaruratan di kamar, pengawasannya 24 jam dengan tiga shif perawat yang jaga.
"Fasilitas itu yang jelas satu bed untuk pasien dan untuk penunggu. Kita juga untuk penanganan psikiater tidak hanya sekedar dokter tapi juga ada rehab mediknya, ada rehab sosialnya. Yang jelas kami sama, ada psikolog untuk penanganan," terang dia.
Ambar menjelaskan untuk penanganan selama dirawat jika datang dalam kondisi akut atau gelisah biasanya lewat IGD. Di IGD nanti ada penanganan khusus terus pindah ke rawat inap.
Saat di bangsal nanti akan dikunjungi dokter setiap hari, ada tim perawat yang mendampingi, ada tim psikolog juga.
Baca Juga: Medina Zein 'Diseret' ke Rumah Sakit Jiwa, Kenali Gejala Bipolar Akut yang Menyerangnya
"Tetap diberikan pengobatan sesuai dengan gejala yang muncul. Kalau memang kondisinya masih kooperatif hanya rawat jalan," ungkap dia.
Menurutnya gejalanya itu bermacam-macam, kalau yang berat biasanya sudah ada gangguan halusinasi, bicara mulai lantur.
Kalau yang ringan dan sedang biasanya cemas, depresi, jadi tidak semangat hingga tidak punya rasa senang.
"Gejalanya itu berbagai macam baik yang berat, sedang, dan ringan," katanya.
Pada pemilu 2019 lalu, caleg yang masuk ke sini jumlahnya tidak sampai sepuluh dan berasal dari daerah di Soloraya.
Mereka datang dengan berbagai kondisi dan di rawat 7-15 hari. Kalau masuk dengan kategori ringan dan sedang biasanya hanya rawat jalan bisa konsultasi sama psikolog atau psikiater.
Sedangkan masuk dalam kondisi berat maka harus rawat inap untuk mendapatkan penanganan.
"Tidak sampai sepuluh jumlahnya, itu statusnya tidak hanya caleg ada juga keluarga dan tim suksesnya. Kalau tahu. 2014 jumlahnya lebih banyak, ada yang sampai kondisi berat dan harus dirawat agak lama," papar dia.
Ambar mengatakan biasanya sebelum masuk ke sini (RSJD), mereka datang ke orang pintar atau yang lain dulu. Jadi masuk ke sini itu sudah telat dan kondisinya itu berat, bahkan sudah ada penyakitnya.
"Kami sarankan segera masuk kalau sudah muncul gejala. Kami terus lakukan kampanye deteksi dini, walaupun itu tidak untuk spesifik para caleg," tandas dia.
Ambar menambahkan di tahun politik ini yang spesifiknya ke caleg harusnya siap dengan segala sesuatu, artinya tidak ada konsekuensinya.
"Jadi namanya kalah menang itu tidak ada konsekuensinya sendiri. Kalau bisa menerima itu mungkin ada stres, tapi stres itu cara-caranya kita itu bernegosiasi dengan kegagalan, atau kondisi yang tidak diinginkan," pungkasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators