Ketahui 3 Jenis Kebotakan yang Bisa Muncul Akibat Stres Berlebih, Hindari agar Rambutmu Tidak Rontok!

Ilustrasi wanita melihat rambutnya mulai alami kebotakan

INDOZONE.ID - Pikiran berlebih atau overthinking bisa muncul dan membuat seseorang menjadi stres. Tapi taukah kamu, stres yang berlebih bisa menyebabkan rambut menjadi rontok lho!

Sebenarnya rambut di kepala bbisa rontok secara alami, karena faktor usia. Namun, stres yang muncul saat seseorang merasa tertekan atau cemas bisa membuat rambut rontok hingga kebotakan.

#KAMUHARUSTAU nih ada tiga jenis kebotakan yang bisa muncul akibat stres berlebih. Apa aja ya? Yuk simak informasinya!

1. Alopecia Areata

Ilustrasi rambut rontok

Alopecia Areta adalah jenis kebotakan yang disebabkan oleh autoimun yang menyerang folikel rambut, sehingga rambut akan mati dan berhenti bertumbuh.

Autoimun tersebut muncul karena seseorang stres secara berlebihan. Gejala awal autoimun akan membuat badan terasa nyeri dan seperti ditusuk-tusuk. Jika kondisinya makin parah, bisa merambat ke daerah rambut dan menyebabkan kerontokan.

Baca Juga: Hati-hati! Rambut Rontok hingga Gampang Marah Bisa Jadi Tanda Kekurangan Vitamin D, Lho

Kebotakan pada penyakit ini umumnya menyerang kulit kepala, namun juga bisa terjadi pada area tubuh lain yang dipenuhi rambut.

Dalam waktu tiga minggu, kebotakan jenis ini bisa membuat rambut rontok seperti tambalan-tambalan. Dalam kasus penyakit ini, penderita terkadang bisa sembuh dan rambut tumbuh secara alami. Namun dalam kasus lain, penyakit ini perlu pengobatan.

2. Telogen Effluvium

Ilustrasi pria alami kebotakan

Telogen Effluvium adalah jenis kebotakan yang muncul secara berlebihan dan tiba-tiba. Dalam kondisi normal, rambut yang rontok akan tergantikan dengan pertumbuhan rambut baru, namun telogel effluvium menghambat proses tersebut.

Hal ini biasanya diperparah jika seseorang mengalami stres kronis, perubahan hormon, dan pengaruh obat-obatan.

Kerontokan jenis ini, jika mengalami penyakit akut hanya berlangsung kurang dari enam bulan, dan rambut yang rontok cenderung terjadi dua hingga tiga bulan setelah stres atau
perubahan pada tubuh.

Namun, jika sudah kronis akan berlangsung lebih dari enam bulan dan mempengaruhi kulit kepala, tetapi tidak akan menyebabkan kebotakan total.

Sebagian besar kasus ini akan sembuh dalam kurun waktu enam sampai delapan bulan. Namun, jika penyakitnya sudah kronis dan tidak bisa ditangani sendiri, perlu pengobatan medis.

Baca Juga: 4 Obat Rambut Rontok Parah dari Bahan Alami yang Paling Ampuh

3. Trikotilomania

Ilustrasi cabut rambutnya sendiri

Trikotilomania adalah jenis kebotakan yang dilakukan individu itu sendiri, karena ada dorongan yang tak tertahankan untuk mencabuti rambutnya sendiri.

Kebiasaan ini bisa merusak rambut, alis, bulu mata, dan berbagai tempat di tubuh yang ditumbuhi rambut sehingga mengakibatkan kebotakan pada area-area tertentu.

Hal tersebut bisa disebabkan sejumlah faktor seperti depresi, stres kronis, marah, autis dan masalah psikologi maupun genetik.

Tak hanya kerontokan rambut saja, pengidap trikotilomania juga menguliti, mengigit kuku dan mengunyah bibir. Penyakit tersebut sulit sembuh, jika hanya dibiarkan dan tidak mengobatinya secara medis maupun psikis.

Trikotilomania bisa diobati melalui cara psikoterapi, dengan cara terapi perilaku kognitif atau cognitive behavioural therapy (CBT), atau konseling dan obat-obatan dari psikiater.

Rambut rontok bisa terjadi alami karena umur yang semakin menua, namun hal-hal di luar tersebut juga bisa mempengaruhi kerontokan rambut.

Salah satu hal yang menyebabkan kerontokan adalah stres kronis atau stres yang berlebih. Jadi, tetap kendalikan dirimu saat pikiran tak karuan ya, agar tidak stres berlebih.

Writer: Putri Surya Ningsih

Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators.