Senin, 19 FEBRUARI 2024 • 12:40 WIB

Penelitian Klaim Aromaterapi Membantu Para Pengidap Depresi Kembali Pulih

Author

Ilustrasi menghirup aromaterapi untuk pulihkan depresi. (Freepik)

INDOZONE.ID - Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa aromaterapi mungkin dapat membantu pengidap atau pasien kembali pulih dari depresi dengan memungkinkan mereka mengingat pengalaman tertentu, yang sering kali baik, dengan lebih jelas.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada 13 Februari di jurnal JAMA Network Open, aromaterapi lebih berhasil daripada kata-kata atau motivasi dalam membangkitkan kenangan akan peristiwa tertentu.

Para peneliti percaya hal ini dapat membantu orang yang mengalami depresi untuk melepaskan diri dari siklus pikiran negatif dan ‘memprogram ulang’ proses berpikir mereka.

“Jika kita meningkatkan daya ingat, kita dapat meningkatkan pemecahan masalah, pengaturan emosi, dan masalah fungsional lainnya yang sering dihadapi oleh penderita depresi,” kata peneliti senior Kymberly Young, seorang profesor psikiatri dan peneliti ilmu syaraf di Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh, seperti yang dikutip Healthday.com.

Baca Juga: Tak hanya Bikin Rileks, Aromaterapi juga Baik bagi Kesehatan Kulit

Ilustrasi menghirup aromaterapi untuk pulihkan depresi. (Freepik)

Untuk penelitian ini, para peneliti mengundang 32 orang dengan penyakit depresi berat untuk mengingat kembali ingatan tertentu, positif atau negatif, sambil menghirup botol kaca berisi aroma kuat yang dapat dikenali antara lain, aroma jeruk, kopi, lavender, melati, dan sebagainya.

Menurut penelitian sebelumnya, orang yang menderita depresi berat kurang mampu mengingat kenangan tertentu dalam hidup mereka. Hal ini dapat menyebabkan depresi karena pasien akan mengulangi gagasan-gagasan yang negatif bahkan mencela atau menyalahkan diri sendiri seperti, "Saya adalah orang yang gagal" atau "Saya sering bertengkar dengan teman-teman saya".

Para peneliti menyatakan bahwa mereka tidak dapat mengingat kejadian-kejadian yang mungkin mengindikasikan hal yang berbeda.

Young memiliki hipotesis bahwa wilayah otak yang dikenal sebagai amigdala mungkin digunakan untuk mengganggu pola tersebut. Menurut penelitian, amigdala mengontrol respons "melawan atau lari menjauh", dan mengarahkan perhatian serta fokus pada situasi tertentu.

Di awal karirnya, Young mengetahui bahwa mengaktifkan amigdala membantu mengingat kembali. Menurut penelitian, wewangian membangkitkan kenangan yang jelas dan otentik dengan melibatkan amigdala secara langsung.

Baca Juga: 5 Minyak Aromaterapi Favorit Beserta Manfaatnya untuk Kesehatan

“Sangat mengejutkan bagi saya bahwa sebelumnya tidak ada yang berpikir untuk melihat ingatan pada individu yang mengalami depresi menggunakan ‘isyarat bau’,” kata Young dalam rilis berita universitas.

Menurut temuan tersebut, daya ingat pada pengidap depresi lebih besar dalam menerima ‘isyarat bau’ dibandingkan dengan isyarat kata-kata. Misalnya, orang lebih cenderung mengingat kejadian tertentu, seperti bepergian ke toko kopi atau café dengan seseorang – dibandingkan kenangan umum mengunjungi café tersebut di masa lalu tanpa adanya kenangan atau kejadian tertentu.

Studi ini juga menemukan bahwa ingatan yang dipicu oleh bau jauh lebih jelas, mendalam, dan nyata. Maka dari itu, dengan menghirup aroma terapi, pengidap juga akan mungkin mengingat kenangan indah, bahkan ketika tidak diberi arahan tentang apa yang harus diingat, menurut penelitian tersebut.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Healthday.com