Rabu, 21 FEBRUARI 2024 • 07:00 WIB

Viral Kasus Bullying Seret Nama Anak Vincent Rompies, Berikut 4 Dampak Psikologis pada Korban di Sekolah

Author

Ilustrasi korban bullying (Freepik/gpointstudio)

INDOZONE.ID - Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan beredarnya video bullying yang melibatkan beberapa siswa sekolah internasional Bina Nusantara atau lebih dikenal dengan Binus.

Para pelaku bullying yang menamai dirinya sebagai “Geng Tai” melakukan aksi kekerasan, pelecehan, dan bahkan pengancaman pembunuhan pada korban.

Diketahui bahwa salah satu pelaku bullying merupakan anak dari artis kondang Vincent Rompies, yakni Legolas Rompies. Kabarnya saat ini korban sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Baca Juga: Siswa SD di Banyuwangi Bunuh Diri, Psikolog: Bullying Berdampak pada Kesehatan Mental

Tahukah kamu, bahwa bullying bukan hanya dapat melukai korban secara fisik namun juga berdampak pada psikologis korban?

Berikut ini 4 dampak psikologis korban bullying di sekolah.

1. Peningkatan Tingkat Depresi

Korban bullying cenderung akan mengalami depresi. Tanda-tanda depresi yang paling umum meliputi masalah tidur, perubahan nafsu makan, gangguan emosional, dan bahkan pemikiran untuk bunuh diri.

Korban mungkin akan mengalami kehilangan kesenangan dalam aktivitas yang dulunya membuat mereka bahagia. Selain itu, perundungan dapat membuat korban lebih rentan mengalami kecemasan.

Kecemasan yang timbul dikarenakan korban khawatir akan perundungan terjadi setiap saat, sehingga memberikan dampak bagi korban sulit membentuk hubungan dengan teman sebaya, teman sekelas, guru, keluarga, maupun orang-orang terdekat.

2. Kehilangan Kepercayaan Diri

Dampak yang muncul dari kasus bullying bagi korban adalah kehilangan rasa percaya diri. Korban akan merasa dirinya tidak sebaik orang yang mengintimidasi.

Mereka mungkin percaya bahwa mereka tidak pantas melakukan kegiatan apapun. Hal ini dapat berpengaruh pada prestasi korban. Kasus bullying dapat membuat korban kesulitan untuk mengikuti kegiatan di kelas.

Korban mungkin menjadi tidak ingin pergi ke sekolah atau berpartisipassi dalam kegiatan di sekolah agar dapat mengindari perundungan.

3. Peningkatan Kritik Diri

Korban bullying seringkali lebih keras pada diri mereka sendiri. Mereka sering mendengar pernyataan negatif dari pelaku bullying sehingga mulai percaya bahwa pernyataan tersebut benar.

Mereka merasa buruk terhadap sesuatu yang dimiliki dan sulit untuk mengubahnya. Korban bullying juga mungkin merasa malu tentang kejadian dan perilaku yang baginya sangat hina.

4. Peningkatan Isolasi Diri

Korban bullying sering merasa dirinya sangat buruk sehingga mereka akan mencoba untuk menyendiri dari teman dan keluarganya. Mereka merasa tidak cukup baik untuk bergaul.

Korban mungkin akan menghabiskan waktu untuk menutup diri di kamarnya agar dapat menghindari semua orang.

Apabila kamu atau orang terdekatmu menjadi korban bullying, jangan ragu untuk melaporkan pada keluarga, teman dekat, dan pihak yang berwenang.

Baca Juga: Mengenali Gejala Kesehatan Mental Anak Akibat Perilaku Bullying, Waspadai Perubahan Emosional

Pada dasarnya, semua manusia yang lahir ke bumi adalah makhluk berharga. Kita perlu saling menghargai antar sesama makhluk.

Let’s spread positive vibes, guys!

Writer: Victor Median


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

 
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: McLean Hospital