Rabu, 18 DESEMBER 2024 • 17:30 WIB

Riset: Usia 20-29 Tahun Rentan Alami Stres karena Kesehatan Mental

Author

Ilustrasi stres (freepik.com)

INDOZONE.ID - Masa muda yang berada di rentang usia 20-29 tahun, merupakan salah satu fase paling dinamis dalam kehidupan seseorang.

Dilansir American Psychological Association (APA), fakta di balik berbagai peluang dan pengalaman baru pada fase ini juga menjadi masa yang rentan terhadap tekanan mental.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia ini adalah saat di mana stres sering mencapai puncaknya, dipicu oleh berbagai tantangan dan ekspektasi hidup yang dipengaruhi oleh kesehatan mental seseorang.

Baca Juga: Pengaruh Pikiran dan Perasaan pada Kesehatan Mental: Yuk Pahami Keterkaitannya!

Faktor Penyebab Stres Usia 20-29 Tahun

Ilustrasi stres, anxiety, dan panic attack

Masa dewasa muda seringkali menjadi momen penting untuk menetapkan pondasi masa depan. Namun, hal ini juga disertai tekanan besar yang dapat berdampak pada kesehatan mental.

Dilansir dari Instagram @indo_psikologi, menurut Psikolog Tara de Thouars, stres pada usia ini disebabkan oleh kebutuhan untuk menyeimbangkan antara produktivitas dan tekanan sosial. 

Berikut adalah beberapa faktor utama penyebab stres pada usia 20-29 tahun:

1. Tekanan Pekerjaan

Banyak individu berusia 20-29 tahun yang masih berusaha mencari pekerjaan yang stabil atau memenuhi ekspektasi karier dari orang tua dan lingkungan. Harapan untuk sukses di usia muda sering kali menjadi beban. 

2. Hubungan Sosial 

Membentuk dan mempertahankan hubungan dengan keluarga, teman, dan pasangan menjadi tantangan tersendiri. Konflik interpersonal atau hubungan yang tidak stabil dapat memengaruhi kesehatan mental.  

3. Tekanan Ekonomi  

Kemandirian finansial menjadi tujuan utama pada fase kesehatan mental yang rentan ini. Namun, dengan biaya hidup yang terus meningkat dan gaji yang belum optimal, banyak dewasa muda merasa tertekan secara ekonomi.  

4. Keputusan Pernikahan 

Di usia 20-29 tahun, banyak orang mulai menghadapi pertanyaan tentang komitmen jangka panjang seperti pernikahan. Hal ini bisa menjadi sumber tekanan, terutama jika seseorang merasa belum siap atau tidak sesuai dengan harapan sosial.  

5. Pencarian Identitas

Dewasa muda sering kali bergulat dengan pertanyaan besar dalam hidup seperti, "Siapa saya?" dan "Apa tujuan saya?". Proses menemukan jati diri dan arah karier sering kali memicu rasa cemas dan tidak aman.  

Baca Juga: 9 Tips Jitu Perkuat Kesehatan Mental dan Keberanian Diri Sendiri

Dampak Stres pada Kesehatan Mental  

Ilustrasi pekerjaan yang bikin otak stres.

Jika tidak dikelola dengan baik, stres di masa dewasa muda dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, termasuk munculnya gangguan seperti kecemasan, depresi, dan burnout.

Dampak stress yang berawal dari tekanan yang terus-menerus juga dapat memengaruhi produktivitas, hubungan interpersonal, dan bahkan kesehatan fisik.  

Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda stres, seperti perasaan lelah yang terus-menerus, perubahan pola tidur, atau kesulitan berkonsentrasi.

Dengan mengenali gejalanya, langkah pencegahan dan pengelolaan stres dapat dilakukan lebih awal.  

Baca Juga: 7 Tips Agar Tidak Terlarut dalam Kesedihan yang Mempengaruhi Kesehatan Mental

Strategi Mengatasi Stres pada Dewasa Muda

Ilustrasi relaksasi otot untuk mengatasi stres dan ketegangan.

Untuk mengurangi dampak negatif stres, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan:  

1. Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri

Sediakan waktu untuk melakukan hal-hal yang disukai, seperti membaca, menonton film, atau sekadar bersantai.

"Me time" membantu meredakan ketegangan dan memberikan ruang bagi pikiran untuk beristirahat.  

2. Aktivitas Fisik dan Olahraga

Olahraga secara teratur terbukti dapat meningkatkan hormon endorfin, yang berperan dalam mengurangi stres.

Cobalah aktivitas sederhana seperti jogging, bersepeda, atau yoga.  

3. Meditasi dan Relaksasi  

Teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan.

Luangkan beberapa menit setiap hari untuk fokus pada diri sendiri.  

4. Bangun Jaringan Dukungan  

Berbagi cerita dengan teman atau keluarga dapat meringankan beban.

Jaringan dukungan yang kuat menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga kesehatan mental.  

5. Tentukan Prioritas  

Fokus pada tujuan yang penting dan realistis.

Jangan ragu untuk berkata “tidak” pada hal-hal yang tidak mendukung prioritas utama Kamu.  

6. Mengenal Batasan dan Mencari Bantuan 

Jika stres dirasa sudah tidak terkendali, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog atau konselor.

Terapi atau konseling dapat membantu Kamu memahami sumber stres dan memberikan solusi yang tepat.  

Baca Juga: 9 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Merusak Kesehatan Mental, Jangan Dilanjutin Ya!

Usia 20-29 tahun adalah masa yang penuh tantangan, namun juga menjadi momen penting untuk membentuk identitas dan tujuan hidup.

Dengan mengenali faktor penyebab stres dan menerapkan strategi pengelolaan yang tepat, individu di fase dewasa muda dapat menghadapi tekanan hidup dengan lebih baik.  

Ingat, menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik.

Stres adalah bagian dari hidup, tetapi bagaimana kita mengelolanya yang akan menentukan kualitas hidup kita ke depan.  

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Instagram, American Psychological Association