Di sebuah pohon tinggal Gaga Gagak dan Tupi Tupai yang bersahabat. Gaga sangat pemalas dan Tupi sangat rajin. Saat musim tanam tiba. Tupi mengajak Gaga menanam jagung untuk cadangan musim kemarau. "Wah, malas ya. Kau saja yang tanam, tolak Gaga. Karena Tupi senang bekerja, ia pun segera menanam sendiri pohon jagung di ladang.
Tiga bulan kemudian musim panen tiba. "Gaga, yuk kita petik jagung- jagung kita di ladang!" ajak Tupi. Tapi, lagi-lagi Gaga menjawabnya, "Wah, aku malas. Kau saja yang petik, ya. Karena Tupi senang bekerja, ia pun memanen sendiri semua pohon jagung di ladang. Lalu membaginya dengan si Gaga. Hasil jagungnya kemudian ia bawa ke rumah pohonnya.
"Gaga cepat ambil hasil panenmu di ladang. Sebentar lagi turun hujan," kata Tupi mengingatkan Gaga. "Wah, aku malas. Nanti saja aku ambil kata Gaga dengan santai. Beberapa saat kemudian, hujan deras pun turun. Maka hanya dalam sekejap, air hujan itu menghanyutkan semua jagung milik Gaga. Hiks, Gaga pun sedih dan menangis kecewa.
Kuku Ayam hutan dan Mumu marmut bekerja sama menanam sebatang pohon jagung di hutan. Tapi, saat berbuah, mereka malah bertengkar. "Pohon jagung ini milikku!" kata ayam hutan. Tidak bisa! Pohon jagung ini milikku!"tolak marmut. Mereka sama sekali tak mau berbagi, apalagi mengalah.
Karena sama-sama keras kepala, akhirnya mereka sepakat mengadukan permasalahan itu kepada seekor kucing pertapa. Mereka menganggap semua pertapa tentu bisa dipercaya dan bijaksana. Dengan kebijaksanaannya itu sang pertapa bisa membantu memecahkan masalah dengan baik dan adil.
Namun, benarkah seperti itu?
"Aku sudah tua dan telingaku sudah agak tuli. Coba mendekatlah kalian supaya aku bisa mendengar," kata si kucing yang sedang menyamar menjadi seorang pertapa tua yang bijaksana.
Hup, saat si Kuku dan si Mumu mendekat, maka si kucing yang licik itu langsung menyambar dan menyantap Kuku dan si Mumu.
Ada seekor serigala yang belum pernah melihat laut. Kebetulan saat itu ia bertemu dengan seekor rubah yang tinggal di dekat pantai. "Wah, laut itu amat luas dan indah ya!" seru serigala takjub. "Bolehkah aku masuk ke dalamnya?" tanya serigala.
"Ya, terserah kamu," jawab rubah, "Kalau kamu pandai berenang dan menyelam, kamu bisa masuk ke dalamnya. Pemandangan di dalam laut sangat indah dan banyak dihuni ikan warna-warni.
Serigala tak bisa berenang dan menyelam. Namun karena kebodohannya, serigala memaksakan diri berenang ke dalam laut. Rubah tak bisa mencegahnya. Serigala kemudian digulung ombak dan tak bisa lagi kembali ke darat.
Baca Juga: 5 Cerpen Bahasa Inggris untuk Belajar Anak, Mudah Dipahami!
Itu dia beberapa dongeng untuk anak yang mengandung banyak pesan untuk disampaikan. Dengan membacakan ini, perlahan anak akan belajar tentang banyak sudut pandang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Ebookanak.com.