Menurut Na Jubong, kasus orang dewasa yang hilang tak bisa dianggap sepele. Jumlah orang dewasa yang hilang mengalami peningkatan yang signifikan, terutama para lansia yang mengidap demensia dan perempuan yang rentan terhadap kejahatan. Kasus-kasus tersebut banyak yang berakhir buntu, mereka tak dapat ditemukan karena sistem hukum yang kurang tegas.
Baca Juga: Kisah Selebgram Aisyah Hijanah Dipoligami Suami Diam-diam saat Hamil 5 Bulan
32 tahun mendedikasikan hidup untuk mencari orang hilang, Na Jubong mengungkapkan bahwa perjuangannya masih panjang.
“Saya memulai aksi ini (mencari orang hilang) ketika anak pertama saya baru berusia 3 tahun. Sekarang, anak pertama saya sudah 35 tahun, sedangkan anak kedua saya sudah 29 tahun. Ini bukanlah sebuah pekerjaan. Saya menganggapnya sebagai sebuah misi. Oleh karena itu, kita tidak boleh berhenti mencari orang-orang yang hilang. Kita masih punya banyak PR untuk menciptakan lingkungan yang aman,” tutur Na Jubong seperti yang dilansir oleh News Naver.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: News Naver, Korea JoongAng Daily