Polidaktili dapat terjadi pada salah satu maupun kedua tangan atau kaki. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, dimana "polys" berarti banyak dan "daktylos" berarti jari. Kelainan ini bisa bersifat genetik atau non-genetik.
Baca Juga: 170+ Nama Bayi Perempuan Islami dan Artinya Menurut Alquran
Ada 6 gen yang telah diidentifikasi sebagai penyebab polidaktili, antara lain GLI3, GLI1, ZNF141, MIPOL1, PITX1, dan IQCE. Kelainan genetik lain yang dapat menyebabkan polidaktili seringkali berkaitan dengan sindrom, seperti Sindrom Down.
Faktor-faktor seperti kehamilan dari ibu penderita diabetes, infeksi saluran pernapasan atas pada 3 bulan pertama kehamilan, riwayat epilepsi pada ibu, kelahiran berat badan rendah, dan paparan embrio thalidomide dapat meningkatkan risiko polidaktili pada bayi.
Kondisi jari tambahan pada penderita polidaktili dapat bervariasi. Jari tambahan bisa mirip dengan jari lainnya, tidak memiliki sendi, atau bahkan hanya terdiri dari kulit dan jaringan lunak. Meskipun polidaktili bisa dibiarkan hingga dewasa tanpa menimbulkan masalah kesehatan, penanganan yang cepat diperlukan, terutama pada kasus yang melibatkan kelainan di organ lain. Penanganan ini bertujuan agar anak tidak mengalami kesulitan dalam aktivitas sehari-hari yang melibatkan jari tangan atau kaki.
Penting untuk dicatat bahwa polidaktili bisa menjadi kondisi yang dapat diwariskan, sehingga jika orang tua memiliki kelainan ini, anak berisiko mengalami hal serupa. Meski demikian, dengan perhatian medis yang tepat, anak-anak dengan polidaktili dapat hidup sehat dan beraktivitas normal.
Writer: Putri Octavia Saragih
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram/@maduratrending, Alodokter