INDOZONE.ID - Patung bergerak setinggi 26 kaki yang berdiri megah di tepi pantai Batumi Boulevard di Georgia telah menjadi lambang keindahan dan keabadian.
Patung ini tidak sekadar karya seni, tetapi juga perwujudan dari kisah cinta tragis antara Ali dan Nino, yang dituangkan dalam novel klasik Ali dan Nino karya penulis dengan nama samaran Kurban Said.
Mengutip India Today, patung bergerak ini didesain oleh seniman Georgia Tamara Kvesitadze. Patung yang juga dikenal sebagai ‘Pria dan Wanita’ ini menggambarkan dua karakter utama dari novel tersebut: Ali, seorang pemuda Muslim Azerbaijan, dan Nino, seorang putri Georgia yang beragama Kristen.
Mereka terlibat dalam hubungan cinta yang mendalam dan berniat untuk menikah, tetapi takdir menghadirkan berbagai rintangan yang tak terduga.
Baca Juga: 10 Alternatif Bunga untuk Hadiah Valentine, Gak Harus Mawar ya!
Kisah cinta antara Ali dan Nino terjalin di tengah-tengah pergolakan politik dan perang, yang memisahkan mereka secara fisik dan melukai hati mereka dengan perpisahan yang tak terelakkan, Ali terbunuh dalam Perang Dunia I.
Penulis novel tersebut tidak diketahui, dengan nama samaran Kurban Said. Meskipun asal usulnya tidak diketahui, judul tersebut telah menjadi sastra klasik di wilayah tersebut dan dianggap sebagai novel nasional Azerbaijan.
Melansir Atlas Obscura, patung yang dibangun pada 2010 lalu itu terdiri dari dua figur agak transparan yang terbuat dari logam bertumpuk. Setiap hari pada pukul 7 malam, kedua sosok tersebut bergerak menuju ke arah satu sama lain, hingga akhirnya bersentuhan dalam kebersamaan singkat yang penuh makna.
Namun, ketika segmen-segmen mereka bertemu, patung-patung tersebut tidak pernah benar-benar bersatu, melainkan terpisah kembali. Ini mencerminkan tragisnya takdir Ali dan Nino yang tidak pernah bisa bersama.
Baca Juga: 5 Langkah Penting untuk Kamu agar Terhindar dari Lingkungan Toxic
Pertunjukan ini, yang sering diiringi dengan pencahayaan dramatis yang mengubah warna-warni patung-patung tersebut, memberikan pesan cinta universal dan perdamaian internasional. Ini juga menjadi atraksi utama di Batumi Boulevard, menarik pengunjung dari berbagai belahan dunia untuk menyaksikan keindahan dan keabadian kisah cinta yang tak pernah bersatu.
Kisah Ali dan Nino, meskipun berasal dari zaman yang berbeda, tetap relevan dan menginspirasi banyak orang hingga saat ini.
Melalui patung bergerak ini, keindahan dan tragisnya cinta yang tak terlupakan tersebut tetap hidup dan memberi inspirasi bagi mereka yang menyaksikannya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: India Today