Metafora mati adalah metafora yang sudah menjadi begitu umum sehingga tidak lagi dikenal sebagai metafora.
Misalnya, "Kaki gunung" adalah metafora mati yang membandingkan dasar gunung dengan satu kaki.
Metafora memiliki kemampuan untuk membangkitkan emosi, menciptakan gambaran yang jelas, dan menyampaikan ide-ide kompleks secara ringkas.
Mereka menambah kedalaman, kekayaan, dan kompleksitas pada tulisan, menjadikannya lebih menarik dan berkesan. Dengan menggunakan metafora, penulis dapat:
- Ciptakan kesan yang kuat dan abadi pada pembaca
- Menyampaikan ide-ide kompleks dengan cara yang sederhana dan ringkas
- Menambahkan resonansi emosional pada tulisan mereka
- Mendorong pembaca untuk berpikir kritis dan menjalin koneksi
Untuk menggunakan metafora secara efektif, penulis harus:
1. Pilih metafora yang tepat: Metafora harus relevan dengan topik dan menyampaikan makna yang diinginkan.
2. Gunakan bahasa yang jelas dan deskriptif: Bahasa yang digunakan harus jelas dan deskriptif, sehingga menciptakan gambaran yang jelas dan hidup di benak pembaca.
Baca Juga: Seni Menyindir, Pahami 5 Majas Ini Agar Tak Salah Pakai
3. Hindari klise: Klise adalah metafora yang digunakan secara berlebihan dan kehilangan pengaruhnya. Penulis harus menghindari penggunaan klise dan menciptakan metafora unik mereka sendiri.
4. Gunakan metafora dengan hemat: Metafora harus digunakan dengan hemat, karena terlalu banyak metafora dapat membuat tulisan membingungkan dan membebani.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Oxford Handbook Of Rhetorical Studies