مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَنْ نُرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلَاهَا مَذْمُومًا مَدْحُورًا
"Barangsiapa yang menginginkan balasan di kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya balasan di (dunia) ini sesuai dengan apa yang Kami kehendaki, dan bagi orang yang Kami kehendaki. Namun kemudian Kami sediakan baginya (di akhirat) neraka Jahannam. Dia akan memasukinya dalam keadaan terhina dan terusir." (QS. al-Isra’: 18).
Oleh karena itu, sekali lagi, mari kita luruskan niat dalam berkurban.
Semoga Allah ta'ala memberikan taufik dan keikhlasan dalam semua ibadah kita.
Dan semoga Allah ta'ala menerima semua amal ibadah kita. Aamiin ya rabbal alamin.
Baca Juga: Syarat Qurban yang Sah dan Ketentuan Pembagian Daging Kurban Idul Adha
Ilustrasi mendengarkan khutbah Jumat tentang qurban
Agar dapat memahami makna kurban yang sesungguhnya, dengarkanlah khutbah Jumat tentang qurban sebagaimana yang tercantum dalam Al-Quran dan hadits.
Ma'asyiral muslimin jama'ah shalat Jumat yang semoga senantiasa dirahmati oleh Allah Ta'ala,
Beberapa hari lagi kita akan melaksanakan shalat Idul Adha, dilanjutkan dengan pelaksanaan ibadah kurban.
Kurban berasal dari bahasa Arab qurbân yang artinya "pendekatan diri".
Kurban juga disebut dengan al-udhhiyyah dan adh-dhahiyyah yang berarti binatang sembelihan.
Dengan demikian, saat kurban kita akan menyembelih hewan seperti unta, sapi (kerbau), dan kambing sebagai bentuk taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah.
Berkurban di Hari Raya Idul Adha adalah ibadah yang sangat dianjurkan, sesuai dengan firman Allah SWT:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: