Aksi protes oleh seluruh dokter di India. (REUTERS / Priyanshu Singh)
Pemerintah India telah berusaha meredam situasi dengan meminta para dokter untuk kembali bekerja guna menangani peningkatan kasus demam berdarah dan malaria. Selain itu, komite khusus telah dibentuk untuk menyusun rekomendasi terkait peningkatan keamanan bagi tenaga kesehatan.
Namun, Asosiasi Medis India mendesak Perdana Menteri Narendra Modi untuk campur tangan secara langsung, mengingat sebagian besar dokter di India adalah perempuan. Mereka menuntut agar protokol keamanan di rumah sakit ditingkatkan, setara dengan standar keamanan di bandara.
Meskipun sebagian besar dokter telah kembali bekerja, mereka memberikan peringatan keras bahwa layanan darurat dapat dihentikan jika pemerintah tidak segera mengambil tindakan untuk melindungi mereka.
Dokter-dokter muda di Bhubaneswar dan beberapa wilayah lain masih melanjutkan aksi protes mereka, menuntut penangkapan pelaku dan penyelidikan menyeluruh terhadap kasus ini.
Penutupan aksi protes oleh para dokter di Kolkata, India. (REUTERS / Priyanshu Singh)
Di Kolkata, rumah sakit R G Kar menjadi pusat protes yang terus berlangsung selama lebih dari seminggu. Untuk mencegah kekacauan lebih lanjut, pihak kepolisian melarang pertemuan massa di sekitar rumah sakit dan menempatkan petugas dengan perlengkapan anti huru-hara.
Pada Minggu 18 Agustus 2024, suasana di lokasi protes tampak sepi karena hujan yang turun, namun semangat para dokter untuk mendapatkan keadilan tetap membara.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com