Maut demokrasi mengintip dari celah sempit
Tak ada saingan, calon tunggal berdiri kaku
Suara rakyat tercekik dalam senyap malam
Kepercayaan goyah, harapan perlahan meredup
Kotak kosong bukan sekadar ruang hampa
Ia adalah jerat bagi demokrasi yang renta
Mengurung pilihan, memenjarakan harapan
Menggiring bangsa pada senyap yang membekap
Pemimpin terpilih tanpa suara tanding
Legitimasi rapuh, masa depan mengambang
Rakyat bertanya, di mana keadilan
Saat kotak kosong menjadi pilihan
Pilkada, harapan atau maut
Di kotak kosong, demokrasi tergugat
Mari bangkit, suarakan kebebasan
Agar kotak kosong tak menjadi kutukan
Rapuhnya negeri di pangkuan ibu pertiwi
Mengisakkan pilunya tumbal demokrasi
Euforia indah era reformasi
Mencipta kemudi di balik aspirasi
Alur cerita dibuat nyata
Seperti dongeng para penguasa
Cerca demi cerca menindas jelata
Kembali merangkum bangsa di usia senja
Celoteh lugas para penggagas
Menggiring opini liberasi
Mengoyak tirani demi empati
Aku tidak memihakmu wahai penguasa
Tugasmu bukan untuk memupuk citra
Bukan!!
Bukan tentang menjadi SATU atau DUA
Kita ditertawakan dunia tentang improptu fanatisme
Candu politik yang menggelitik
Wajah demokrasi tidak semanis janji
Sebatas retorika tanpa kendali logika
Demokrasi hanya sebatas diksi
Intuisi kerdil penuh asumsi
Itulah kumpulan puisi yang menceritakan tentang demokrasi. Mana nih puisi yang paling menggambarkan keadaan saat ini?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: