"Kalau memang masih merasa miskin dan bodoh, ya berarti belajarnya harus dua, lima, dan bahkan sepuluh kali lipat lebih keras, tadi belajarnya orang normal. Jangan kalau kita masih miskin dan bodoh tapi malah niru rumusnya orang Finlandia yang sudah mapan, dan waktu belajarnya malah cuma setengahnya orang normal," tambahnya.
Penulis: Nadya Mayangsari
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Tiktok/@irwanprasetiyo