Keluarga pengantin wanita ingin memastikan bahwa pria yang menikahi putri mereka adalah sosok yang kuat dan bertanggung jawab.
Jika calon pengantin pria berhasil melewati ujian ini, artinya keluarga wanita menyetujui dan merestui pernikahan tersebut.
Tradisi palang pintu mengandung filosofi tentang penghormatan dan tanggung jawab. Pengantin pria diharapkan memiliki kualitas seperti keberanian dan kebijaksanaan.
Melalui pantun, ia menunjukkan kecerdasan; melalui silat, ia membuktikan ketangguhan.
Adu pantun juga menampilkan kekayaan sastra lisan Betawi, sementara silat menunjukkan seni bela diri yang diwariskan. Keduanya menjadi pengingat pentingnya menjaga warisan budaya leluhur.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Jurnal Ilmu Bahasa