Kategori Berita
Media Network
Kamis, 07 NOVEMBER 2024 • 16:20 WIB

Memahami Fanatisme Politik, Penghubung Rakyat dan Penghancuran Masyarakat

Fanatisme dalam Konteks Pilkada

Dalam konteks Pilkada Serentak 2024, fanatisme politik bisa muncul dalam bentuk dukungan yang membabi buta terhadap calon tertentu, tanpa mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan mereka secara objektif.

Ketika hal ini terjadi, seseorang mungkin akan cenderung menutup mata terhadap perbedaan pendapat dan lebih memilih untuk terlibat dalam pertikaian dengan pendukung calon lain.

Fenomena ini, yang sering kali mengarah pada polarisasi, dapat berpotensi memecah belah masyarakat.

Fanatisme politik yang berlebihan juga dapat menghambat diskusi sehat dan saling pengertian antar pihak yang berbeda pandangan.

Tanpa adanya ruang untuk berdialog, konflik bisa berkembang menjadi destruktif, bahkan mengancam stabilitas sosial dan politik.

Terlebih lagi, dengan menggunakan media sosial sebagai sarana kampanye, penyebaran informasi yang tidak terverifikasi atau hoaks semakin memperburuk polarisasi, memicu pertikaian, dan meningkatkan ketegangan antar kelompok.

Kelebihan dan Kekurangan Fanatisme

Fanatisme pada dasarnya adalah bagian dari sifat manusia, yang dapat membentuk pola pikir dan perilaku tertentu.

Dalam beberapa kasus, fanatisme dapat memperkuat rasa solidaritas dan kebersamaan di dalam suatu kelompok yang memiliki keyakinan atau tujuan yang sama.

Namun, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, fanatisme juga bisa membuat seseorang menjadi tertutup terhadap perspektif lain, bahkan mengarah pada ekstremisme yang berpotensi merusak harmoni sosial.

Menyikapi Fanatisme dengan Bijak

Dalam menghadapi fenomena fanatisme, masyarakat perlu belajar untuk menyikapinya dengan bijaksana.

Toleransi, penghargaan terhadap perbedaan, dan dialog konstruktif adalah kunci untuk menjaga keseimbangan dalam kehidupan bermasyarakat.

Baca Juga: Bentuk Kepedulian Sosial Kepada Masyarakat, Divisi Humas Polri Gelar Jumat Berkah di 73 Titik

Pilkada seharusnya menjadi momen untuk merayakan demokrasi, bukan untuk menambah polarisasi.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mendekati proses politik dengan sikap terbuka dan menghargai pandangan orang lain.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Chouraqui, F. (2019). Fanaticism As A Worldview.

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Memahami Fanatisme Politik, Penghubung Rakyat dan Penghancuran Masyarakat

Link berhasil disalin!