INDOZONE.ID - Sering kali, komunikasi dianggap sebagai penyebab utama retaknya hubungan.
Saat konflik atau kesalahpahaman muncul, banyak yang langsung menyalahkan komunikasi. Namun, apakah benar kesalahan hanya terletak pada komunikasi?
Komunikasi memang merupakan aspek penting dalam hubungan, baik hubungan pribadi, profesional, maupun sosial.
Tapi, komunikasi bukan sekadar berbicara atau menyampaikan sesuatu. Lebih dari itu, komunikasi melibatkan cara pesan diterima, dipahami, dan ditanggapi oleh pihak lain.
Banyak orang mengira komunikasi hanya tentang berbicara, menyampaikan pikiran, lalu selesai.
Padahal, komunikasi sejati adalah proses dua arah atau lebih. Ada penyampaian, ada penerimaan, dan yang terpenting, ada pemahaman di antara pihak-pihak yang terlibat.
Masalah sering kali bukan karena komunikasi yang buruk semata, melainkan kurangnya kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif. Misalnya:
Banyak orang terlalu fokus pada apa yang ingin mereka katakan, sehingga tidak benar-benar mendengarkan apa yang disampaikan oleh lawan bicara.
Baca Juga: 7 Kunci Sukses Komunikasi dalam Hubungan, Bangun Koneksi yang Tak Terputus!
Akibatnya, maksud sebenarnya sering kali tidak tersampaikan dengan baik.
Cara kita menyampaikan sesuatu sangat berpengaruh. Kata-kata yang kasar atau ambigu, meskipun maksudnya baik, bisa menimbulkan kesalahpahaman.
Saat sedang emosi, komunikasi cenderung menjadi alat untuk meluapkan perasaan, bukan untuk mencari solusi. Ini justru memperburuk konflik yang ada.
Setiap orang punya gaya komunikasi yang berbeda. Ada yang suka berbicara langsung, ada yang lebih nyaman dengan pendekatan halus.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Gramedia.com