Penetapan ini kembali mengacu pada KHGT dan prinsip-prinsip yang sama.
Dengan demikian, umat Muhammadiyah dapat merencanakan waktu ibadah puasa dan perayaan Idulfitri lebih awal.
Hingga saat ini, Kementerian Agama belum memberikan keterangan resmi mengenai 1 Ramadhan 2025.
Pemerintah biasanya menentukan awal Ramadan berdasarkan sidang isbat, yang melibatkan pengamatan hilal di berbagai titik di Indonesia.
Penetapan awal Ramadan dan Idulfitri sering menjadi perbedaan di kalangan umat Islam di Indonesia.
Hal ini terjadi karena penggunaan metode berbeda, seperti hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan hilal).
Muhammadiyah, dengan pendekatan hisab yang konsisten, berharap keputusan ini dapat menjadi jembatan untuk menyatukan umat.
Dengan penetapan awal Ramadhan pada 1 Maret 2025 dan Idulfitri pada 30 Maret 2025, Muhammadiyah kembali menunjukkan komitmennya dalam menyediakan panduan waktu ibadah yang konsisten bagi umatnya.
Meskipun pemerintah belum mengumumkan secara resmi, umat Islam di Indonesia diharapkan dapat menjadikan momen Ramadan dan Idulfitri sebagai kesempatan mempererat persatuan dan toleransi.
Sebagai umat Islam, marilah kita menyambut bulan suci ini dengan semangat ibadah dan rasa syukur.
Ramadhan tidak hanya menjadi waktu untuk berpuasa, tetapi juga untuk memperbaiki diri, memperkuat keimanan, dan menjaga persatuan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT)