Baca Juga: 6 Trik Bahasa Tubuh untuk Tampil Cerdas dan Berwibawa
Menyentuh orang lain sering dianggap sebagai tanda keakraban atau perhatian, tetapi dalam beberapa situasi, ini bisa terasa mengganggu. Studi tentang interaksi gender menunjukkan bahwa pria terkadang menyentuh wanita sebagai bentuk dominasi.
Penelitian lain menemukan bahwa pelayan restoran yang menyentuh pelanggan secara halus saat memberikan tagihan sering mendapatkan tip lebih besar. Namun, tidak semua orang nyaman dengan sentuhan.
Beberapa orang mungkin merasa terganggu atau bahkan tersinggung ketika disentuh tanpa persetujuan mereka. Oleh karena itu, sebaiknya pahami terlebih dahulu kebiasaan dan kenyamanan orang lain sebelum melakukan kontak fisik.
Banyak orang mengira bahwa penggunaan kata-kata seperti "uhm" atau "eh" saat berbicara adalah tanda kegugupan atau kurangnya kepercayaan diri. Namun, penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kata-kata pengisi ini justru dapat membuat pembicaraan terasa lebih alami dan lancar.
Dalam situasi tertentu, mengisi jeda dengan suara ringan bisa membantu menjaga aliran komunikasi agar tidak terasa terputus-putus. Meskipun demikian, tetaplah perhatikan penggunaannya agar tidak berlebihan hingga mengganggu kejelasan pembicaraan.
Bahasa tubuh memainkan peran besar dalam komunikasi sehari-hari, tetapi tidak selalu mudah untuk menafsirkannya dengan benar. Agar tidak memberikan kesan kasar atau tidak ramah, penting bagi kita untuk lebih peka terhadap cara kita berkomunikasi secara nonverbal.
Memahami bahasa tubuh dengan lebih baik bisa membantu kita menjalin hubungan yang lebih baik dan menghindari kesalahpahaman dalam interaksi sosial.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Yourtango.com