Aku yakin alasan adanya hari ini
Karena langkah-langkah dari masa lalu
Tatkala tak kuasa menahan pikulan diri
Mereka berkata, "berdamailah dengan dirimu".
Belajar untuk tidak merasa
Menjadi satu-satunya
Kerumunan yang paling kesakitan
Apa pun yang terjadi, tetaplah akal
Dunia bukan hanya tentangmu (saja)
Sudah lama aku tidak memberi kabar
Jangankan menulis, muncul saja enggan
Jangan tanya ada apa denganku
Aku juga tidak mengerti mengapa
Pikiran ini mampir dulu pada domisili lain
Yang mungkin betah tak mau pulang
Biarkan dulu, ya
Tunggu sebentar lagi
Kau sendiri yang menyatakan
"jangan bawa harapan itu lagi"
Namun, kau selalu ada di mana-mana
Main-main dengan perasaan
Ke sana ke mari tanpa teriakan
Dan seenaknya kabur tanpa pamit
Memangnya kau ini siapa?
Berhenti berbangga diri
Yang sedari awal memang bukan milikmu
Buat apa repot?
Mempertahankan suatu hal yang temporer
Kan sudah jelas di sini tuh cuma pinjam
Halu!
Pelita harapkan teriakan sendu
Namun bukan berarti sayu
Kita ini hakikatnya terbelenggu
Oleh derita dan bahagia melulu
Bukan melulu dengan cara apa untuk bertahan
Namun soal siapa yang inginnya terlepas
Jauh-jauh
Tak mau jadi rumah
Baca Juga: Desta dan Natasha Rizky Tetap Kompak Jalani Pernikahan Beda Usia
Ilustrasi kumpulan puisi Natasha Rizky
Yang paling sedih adalah kumpulan puisi Natasha Rizky terinspirasi langsung dari kehidupannya dengan sang mantan suami.
Aku masih ingat betul
Pukul 10.00 pagi memasuki ruang hijau
Menduduki kursi yang membuat kedinginan
Di depannya ada meja kecil untuk bertumpu
Beban-beban yang sebenarnya angkat tangan
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: