INDOZONE.ID - Salah satu amalan sunnah yang Nabi SAW sangat dianjurkan saat menjalankan puasa, khususnya di bulan Ramadhan, adalah sahur.
Seru banget, kan? Makan sahur itu membawa berkah banget, lho. Nabi ngajarin kita untuk bangun dan makan sebelum fajar meski ini biasanya waktu paling enak buat tidur.
Keberkahan sahur nggak cuma buat fisik, tapi juga spiritual. Lantas, kenapa sih sahur itu penuh keberkahan?
Dalam bahasa Arab, berkah diartikan sebagai ziadatul khair wastimraruhu, yaitu kebaikan yang bertambah dan konsisten.
Artinya, keberkahan sahur nggak cuma bikin tubuh lebih kuat, tapi juga mendukung kita untuk terus konsisten dalam kebaikan.
Baca Juga: Catat! Berikut Tips Agar Tidak Telat Bangun Sahur
Kata sahur ini berasal dari akar kata dalam bahasa Arab: sin, ha, dan ra. Artinya merujuk pada waktu singkat sebelum fajar terbit.
Kalau kita hitung, misalnya fajar tiba pukul 04:43 WIB, berarti waktu sahur dimulai sekitar pukul 04:15 hingga 04:43. Itulah yang disebut waktu sahar.
Dalam bahasa Arab, jamak dari saharun adalah asharun. Waktu sahar yang singkat ini punya aktivitas andalan yaitu sahur.
Yup, makan di waktu sahar ini adalah bagian dari sunnah yang dianjurkan. Makanya, makan sahur bukan cuma soal makan aja, tapi juga sebagai ibadah dengan rahasia keberkahan luar biasa.
Menurut para ulama, sahur itu bikin tubuh lebih tahan menghadapi lapar dan haus selama puasa.
Kalau makannya terlalu awal, energi yang masuk mungkin nggak terpakai secara maksimal sampai Maghrib. Tapi, kalau makan di waktu sahar, yang lebih dekat ke fajar, energi itu jadi lebih optimal dipakai tubuh.
Menurut pandangan kesehatan, waktu yang tepat melaksanakan sahur yaitu 40 menit menjelang Subuh, karena waktu tersebut dianggap cukup saat makan sahur dan tidak terlalu panjang untuk waktu berbuka.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube/Dakwah Islami