Kategori Berita
Media Network
Sabtu, 19 APRIL 2025 • 12:20 WIB

Pemikiran Raden Ajeng Kartini Soal Emansipasi di Ujung Abad ke-19

Pandangan kritisnya terhadap kolonialisme, adat, dan patriarki memperlihatkan kesadaran sosial dan politik yang jarang dimiliki perempuan pada zamannya.

Warisan dan Relevansi

Kartini wafat pada tahun 1904, dalam usia yang sangat muda, 25 tahun. Namun pemikiran dan semangatnya tak padam. Buku surat-suratnya diterbitkan oleh J.H. Abendanon dan menjadi inspirasi bagi gerakan perempuan Indonesia di masa berikutnya.

Di era pergerakan nasional, nama Kartini menjadi simbol perjuangan emansipasi.

Kini, Kartini dikenang setiap tanggal 21 April, bukan sekadar sebagai pahlawan nasional, tetapi sebagai pelopor pemikiran progresif tentang perempuan, pendidikan, dan kebebasan berpikir.

Di abad ke-21 ini, semangat Kartini tetap relevan—mengajak kita untuk terus memperjuangkan kesetaraan, akses pendidikan, dan hak-hak perempuan dalam berbagai aspek kehidupan.

  Banner Z Creators Undip.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Jurnal

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Pemikiran Raden Ajeng Kartini Soal Emansipasi di Ujung Abad ke-19

Link berhasil disalin!