Oleh: Alinda Rahmawati
Mendung hitam bergelayut di langit
Hatiku menangis
Hatiku berdarah
Saat aku tiba di depan kelas
Kata bully yang begitu menyakitkan
Kata yang melukai sanubari
Tidaklah kau mengetahui
Hina ejekan
Kau jadikan itu hiburan
Kau jadikan itu pertunjukan
Kamu ingin membuat hatimu tertawa
Membuat hatimu bahagia
Lihatlah dia
Dia begitu tersiksa dan teraniaya
Begitu sakit hati dan tak berdaya
Kapan kau menyadari
Ingat karma berlaku untukmu
Terima kasih untuk semua orang yang bersamaku
Mengisi kisah masa lalu yang sangat pilu
Tenang, saat ini aku sudah berdamai dengan diriku sendiri
Kamu tidak perlu khawatir tentang itu
Aku sudah berhasil melupakan masa-masa itu
Dan jujur orang yang pertama aku salahi pada saat itu adalah diriku sendiri
Aku yang terlalu berekspektasi tinggi kepada semua orang
Itu salahku yang paling besar
Dulu aku menganggap kalian adalah orang yang selalu bersamaku
Tetapi waktu yang membuktikan kalau sebenarnya
Kalian adalah orang yang paling menyakitkan di hidupku
Aku kecewa dengan diriku sendiri
Maaf aku tidak sekuat itu
Oleh: Nur Aini
Tidakkah kau letih mengotori mulutmu
Menghinaku hingga berdarah-darah
Tidakkah kau lelah memakai tangan
Jari-jari lentik dan indah itu
Untuk memberikan tanda pada tubuhku
Diriku terlalu sering
Merasakan pahitnya dunia
Tetapi mengapa
Harus aku jadi korbannya
Teriakan mulutmu terlalu tajam
Hingga dapat menusuk hatiku
Kata maafmu terlalu sedikit
Untuk dapat membalas dendamku
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Bullying saat Kecil Bikin Trauma Mental
Puisi bullying dengan kata-kata yang menyentuh hati mampu mengingatkan kamu untuk menghargai orang lain dan menjaga kepercayaan diri sendiri.
Oleh: Ilham Hasibuan
Tajam
Tajamnya melebihi silet
Runcing
Runcingnya melebihi jarum
Ya itu adalah dirimu
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: