Dalam sebuah penelitian pada tahun 2011 menemukan bahwa orang lanjut usia (lansia) yang menggunakan castor oil melaporkan bahwa mereka mengalami penurunan gejala sembelit, termasuk berkurangnya buang besar yang tidak tuntas.
Meskipun castor oil dikonsumsi dalam dosis kecil dianggap aman, jika dikonsumsi dengan dosis yang terlalu banyak atau berlebihan, dapat menyebabkan mual, muntah, diare, dan kram di perut.
Oleh sebab itu, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli medis.
Selain itu, hal yang harus diingat yakni castor oil tidak disarankan sebagai pengobatan medis jangka panjang, meskipun dapat digunakan untuk mengurangi sembelit yang sesekali terjadi.
Castor oil kaya akan asam risinoleat. Asam risinoleat merupakan asam lemak tak jenuh tunggal.
Jenis lemak ini dapat digunakan untuk melembabkan kulit. Asam tersebut bertindak sebagai pelembab oklusif, yang mencegah atau mengurangi kehilangan air melalui lapisan luar kulit yang dapat menyebabkan kulit menjadi kering.
Castor oil biasanya juga digunakan dalam produksi kosmetik untuk meningkatkan hidrasi bagi kulit. Produsen sering menambahkannya ke dalam produk seperti pelembab (lotion), kosmetik, dan pembersih wajah (cleanser).
Beberapa komponen yang memiliki potensi berbahaya, seperti pengawet, pewangi, dan pewarna yang terkandung dalam banyak produk kecantikan atau perawatan kulit beresiko dapat mengiritasi kulit, terutama jika kita memiliki tipe kulit yang kering.
Adrienne Seitz, MS, RD, LDN, seorang pakar nutrisi, menyarankan bahwa akan lebih baik jika mengganti produk-produk yang beresiko terhadap kulit kita dengan castor oil. Kita dapat menggunakan castor oil ini pada wajah serta tubuh kita.
Karena tekstur dari castor oil ini kental, maka castor oil ini sering dikombinasikan dengan oil lainnya yang juga ramah bagi kulit kita, seperti virgin coconut oil (VCO), almond oil, dan minyak zaitun yang mampu memberikan kelembaban secara maksimal.
Tetapi, Seitz menganjurkan untuk mengencerkan castor oil dengan oil jenis lain, seperti jojoba oil atau virgin coconut oil (VCO), karena castor oil murni dapat mengiritasi kulit pada sebagian orang yang memiliki tipe kulit sensitif.
Sebelum menggunakan castor oil, sebaiknya lakukan uji coba campuran oil tersebut pada area kecil terlebih dahulu untuk melihat bagaimana respons kulit kita campuran oil tersebut.
Hebatnya, castor oil ini mampu mempercepat penyembuhan pada luka karena memiliki bersifat analgesik dan ansiolitik.
Selain itu, kandungan asam risinoleat dalam castor oil bersifat anti-inflamasi, dapat meredakan rasa nyeri pada luka, dan mampu mengurangi peradangan kulit.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthline