Dr. Tan menambahkan bahwa ekstraksi diperlukan terutama untuk kulit dengan pori-pori yang tersumbat, di mana produk perawatan biasa tidak cukup efektif.
Namun, ekstraksi yang tidak dilakukan dengan benar dapat menyebabkan iritasi, infeksi, atau bahkan bekas luka.
Selain itu, ekstraksi dapat memicu kulit untuk memperbaharui sel-selnya, yang terkadang menyebabkan munculnya jerawat sementara.
Baca Juga: Berapa Kali Sebaiknya Facial Wajah Dilakukan? Ini Kata Ahli!
Beberapa masalah kulit seperti jerawat, kemerahan, dan kekeringan bisa muncul setelah facial.
Dr. Lee menjelaskan bahwa purging, yaitu kondisi kulit mengeluarkan kotoran dan sel-sel mati, sering terjadi sebagai reaksi terhadap bahan aktif yang digunakan dalam facial.
Meskipun ini bersifat sementara, proses ini bisa membuat kulit tampak lebih buruk sebelum akhirnya membaik.
Masalah lain yang sering muncul adalah kemerahan, kulit kering, dan gatal.
Menurut Dr. Tan, hal ini biasanya terjadi karena reaksi kulit terhadap bahan produk yang digunakan.
Jika produk tersebut tidak sesuai dengan jenis kulit atau mengandung konsentrasi bahan yang terlalu tinggi, kulit bisa menjadi iritasi dan kering.
Eksfoliasi berlebihan juga dapat menghilangkan minyak alami kulit, membuatnya kering dan lebih rentan terhadap iritasi.
Ilustrasi hyaluronic acid. (freepik.com)
Perawatan setelah facial sangat penting untuk membantu kulit pulih.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Cnalifestyle.channelnewsasia.com