Kategori Berita
Media Network
Sabtu, 26 AGUSTUS 2023 • 18:35 WIB

Menkes Optimis 50 Persen Kanker Bisa Diobati jika Cepat Terdeteksi, Jangan Tunggu sampai Stadium Lanjut!

Ilustrasi penderita kanker

INDOZONE.ID - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan, hampir 70 persen kematian akibat kanker di dunia terjadi di negara berkembang, termasuk juga Indonesia.

Ini karena dua dari tiga pasien kanker di Indonesia didiagnosis sudah berada pada stadium lanjut. Padahal sebenarnya, 30 hingga 50 persen kanker bisa diobati jika ditemukan di awal.

Menkes, Budi Gunadi Sadikin, menyebut, diagnosis penyakit kanker yang terlambat salah satunya disebabkan kurangnya dokter spesialis, serta alat kesehatan.

Kenyataan ini menyebabkan antrean panjang dan waktu tunggu yang lama, sehingga akses ke pelayanan rujukan kesehatan kanker terbatas.

Baca Juga: Penyebab hingga Dampak Buruk Polusi Udara bagi Kesehatan: Jangan Sepele, Bisa Picu Kanker!

Terkait dengan ini, Menkes Budi menilai, pendekatan diagnosis kanker perlu mengikuti perkembangan teknologi. Menkes Budi menjelaskan, pemeriksaan kanker berbasis genetik bisa membantu pemeriksaan kanker dini dan akurat.

"Pemeriksaan kanker berbasis genetik dapat membantu pemeriksaan kanker secara dini, akurat, dan tepat. Pengembangan layanan precision medicine penting dalam mendeteksi risiko kanker secara dini, mendeteksi biomarker obat demi terapi yang presisi," ujar Menkes Budi melalui pesan video di  seminar bertajuk "Precision Oncology Symposium: Addressing Diagnostic Gaps in Personalized Cancer Care" yang digelar Roche Indonesia, Jumat (25/8/2023).

"Upaya menanggulangi kanker secara masif dan terintegrasi memerlukan dukungan semua pihak dan peran dari organisasi profesi, swasta, dan organisasi masyarakat sebagai mitra pembangunan kesehatan nasional terus dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama dalam menyehatkan bangsa," sambungnya.

Pentingnya Kolaborasi Libatkan Ahli Paru

Didik Setyo Heriyanto, PhD, SpPA, Subsp.D.H.B.(K), Subsp.Kv.R.M.(K) dalam seminar Roche Indonesia

Sementara itu, Konsultan Patologi Anatomi di RS dr. Sardjito, dr Didik Setyo Heriyanto, PhD, SpPA, Subsp.D.H.B.(K), Subsp.Kv.R.M.(K) menilai, untuk meningkatkan efisiensi penanganan kanker paru, dibutuhkan kolaborasi multidisipliner sejak fase awal yang melibatkan ahli paru onkologi, patologi anatomi dan radiologi onkologi.

"Sinergi ini tidak hanya memastikan akuisisi informasi yang mendalam, namun juga optimasi dalam pengambilan sampel untuk evaluasi laboratorium," ujar Didik, dalam rilis yang diterima Indozone, Sabtu (26/8/2023).

"Pendekatan kolaboratif ini berpotensi mempercepat hasil pemeriksaan, mengurangi durasi yang awalnya lebih dari 2 minggu menjadi 5-10 hari. Dengan kecepatan respons yang meningkat, pasien memiliki akses dini pada terapi target seperti EGFR, ALK, dan imunoterapi PD-L1, disamping pilihan terapi konvensional lainnya," sambungnya.

Dalam kasus kanker payudara, peran patologi anatomi selain untuk deteksi kanker melalui pemeriksaaan ImunoHistoKimia, juga untuk kepentingan terapi dan pengobatan.

Baca Juga: Hati-hati! Ternyata Asbes di Atap Rumah Bisa Picu Kanker Paru

Tantangan Pemeriksaan Kanker

Seminar bertajuk

Hanya saja menurut  dr. Rizky Ifandriani Putri, SpPA, Kepala Departemen Patologi Anatomi, RS Kanker Dharmais, ada sejumlah tantangan terkait dengan pemeriksaan kanker payudara. Salah satunya pemerataan infrastruktur.

"Pemerataan infrakstruktur, khususnya pada modalitas pewarnaan otomatis ImunoHistoKimia dan ketersediaan serta pemerataan kapabilitas dokter patologi anatomi di tingkat kota kabupaten di Indonesia merupakan hal yang menjadi perhatian," ungkap dr Rizky.

"Tentunya ini menjadi tantangan yang harus diselesaikan bersama dengan kolaborasi seluruh pihak Asosiasi Dokter Spesialis Patologi Anatomi, Rumah Sakit Pengampu Kanker serta Kementerian Kesehatan," sambungnya.

Melihat kondisi ini, Roche Indonesia meluncurkan Ventana Benchmark Ultra Plus, instrumen pewarnaan otomatis untuk ImunoHistoKimia dan in situ hybridization untuk sampel jaringan tumor.

Dengan alat ini, dokter bisa mengambil keputusan diagnosis serta penentuan terapi yang cepat dan tepat untuk pasien.

Tidak hanya itu, Roche juga mempunyai solusi digital patologi, Ventana DP200 digital slide scanner berserta uPath image management software, yang menghasilkan kualitas gambar yang baik, sehingga mempermudah pembacaan hasil pewarnaan di sampel jaringan kanker pasien.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Press Release

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Menkes Optimis 50 Persen Kanker Bisa Diobati jika Cepat Terdeteksi, Jangan Tunggu sampai Stadium Lanjut!

Link berhasil disalin!