Kategori Berita
Media Network
Rabu, 27 SEPTEMBER 2023 • 19:52 WIB

Dinkes DKI Jakarta: Kasus ISPA Turun 7 Persen Sejak Dua Minggu Terakhir

Ilustrasi seseorang yang terserang penyakit ISPA. (Freepik/partystock)

INDOZONE.ID - Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Jakarta menurun tujuh persen, seja dua minggu terakhir. Hal itu berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta.

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Ngabila Salama menyebut penurunan jumlah kasus terhitung sejak tanggal 14 September 2023.

"Tren kasus ISPA, pneumonia, Influenzae Like Illness (ILI) di DKI Jakarta menurun dalam 14 hari terakhir, mulai terlihat sejak 14 September 2023," ujar Ngabila seperti dikutip dari ANTARA, Rabu (27/9/2023).

Ngabila menjelaskan, pada minggu ke-3 September, ISPA turun tujuh persen, pneumonia turun 18 persen dan ILI turun 29 persen dibanding minggu sebelumnya.

Hal ini berdasarkan pengamatan bersama Kementerian Kesehatan RI dari website Kemenkes RI, yang datanya diinput setiap hari oleh seluruh Puskesmas Kecamatan dan Puskesmas Kelurahan serta rumah sakit di DKI Jakarta.

Dia mengatakan, penurunan kasus tersebut juga karena kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat DKI Jakarta.

Kebijakan bekerja dari rumah (work from home/WFH)  efektif dilakukan untuk mengendalikan polusi udara.

Baca Juga: Gawat! 2.633 Anak Terserang ISPA Periode Januari hingga September 2023

Pemerintah pusat dan daerah terus bersinergi secara cepat menurunkan polusi udara terutama terkait Particulate Matter (PM) 2.5, yang membahayakan kesehatan jika melebihi ambang batas.

Kolaborasi unsur pemerintah, akademisi, badan dan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas dan media massa (pentahelix) terlihat nyata dalam upaya cepat untuk membuat "Jakarta Langit Biru".
 
"Kebijakan WFH juga dirasakan cukup efektif untuk mengendalikan cepat kadar polusi udara yang akhirnya berpengaruh pada jumlah kasus ISPA dan pneumonia yang trennya menurun," ujar Ngabila.

Meski begitu, Pemprov DKI Jakarta tetap mengimbau warga untuk untuk mencegah paparan polusi dengan 3 cara. Pertama, menghindari aktivitas di luar rumah jika tidak terlalu mendesak, terutama kelompok rentan seperti bayi, balita, ibu hamil dan lansia.
 
Kedua, memakai masker KN95/KF94 jika berada di luar rumah karena bisa menyaring polusi dengan efektif 95-100 persen.

Ketiga, melakukan imunisasi rutin lengkap anak dan dianjurkan imunisasi haemophilus influenzae tambahan per tahun pada kelompok rentan.

Lalu, tetap menerapkan pola hidup sehat dengan tips "CERDIK" setiap harinya. Yakni cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin olahraga, diet seimbang, istirahat yang cukup dan kelola stres.

Baca Juga: Gawat! Kasus ISPA di Jabodetabek Meningkat, Wilayah Ini Paling Banyak

Lebih lanjut kata Ngabila, Pemprov DKI juga menganjurkan warga DKI Jakarta untuk menggunakan penyaring udara indoor atau air purifier, menghirup uap air panas dan tetes minyak kayu putih atau esensial untuk melegakan pernapasan.

Warga juga diimbau untuk mengonsumsi suplemen vitamin C, D3 pengganti sinar matahari pagi dan asam lemak omega.
 
Dinkes DKI Jakarta mempersilahkan penderita ISPA memanfaatkan fasilitas BPJS Kesehatan, untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis.
 
"Gratis, kan dari BPJS. Masyarakat Jakarta kan 98 persen sudah punya BPJS," kata Pelaksana tugyas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Cipayung, Kamis (14/9).
 
Ani menuturkan hingga kini penderita ISPA masih fluktuatif. Namun adanya pengaruh polusi udara ini meningkatkan kepedulian masyarakat untuk berobat ke Puskesmas maupun rumah sakit.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Antara

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Dinkes DKI Jakarta: Kasus ISPA Turun 7 Persen Sejak Dua Minggu Terakhir

Link berhasil disalin!