Kategori Berita
Media Network
Selasa, 10 OKTOBER 2023 • 17:57 WIB

Batuk dan ISPA Mudah Menyerang saat Cuaca Panas, Obat Herbal Penolongnya

Ilustrasi batuk dan ISPA. (Freepik)

INDOZONE.ID - Cuaca panas dan tingginya polusi udara membuat seseorang rentan sakit. Tak masyarakat yang terserang batuk dan flu di cuaca panas ini.

Meningkatnya kasus infeksi saluran pernafasan akut atau ISPA di wilayah Jabodetabek (Jakarta Bogor, Depok, dan Bekasi) pun meningkat, pada periode 29 Agustus hingga 6 September 2023. Totalnya mencapai 90.546 kasus.

ISPA adalah infeksi pada saluran nafas atas akut. Saluran napas bagian atas meliputi hidung, faring, laring, dan bronkus.

Selain batuk, gejala ISPA lainnya yang umum ditemui adalah pilek, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, sakit kepala, demam, bersin-bersin, dan kelelahan. Gejala ini sering muncul 3 hari setelah paparan virus atau bakteri, dan dapat bertahan selama 7-10 hari.

Baca Juga: Viral di TikTok, Benarkah Pir dan Jahe Kukus Bisa Sembuhkan Batuk?

Dari penelitian yang dilakukan batuk dapat menyebabkan 93 persen akan susah tidur, produktivitas bekerja akan berkurang hingga 26 persen, dan kecenderungan akan absen dari aktivitas baik sekolah atau bekerja, dapat berkurang hingga 45 persen. Ini membuktikan bahwa batuk sangatlah mengganggu aktivitas harian kita.

Dr. Farhan Zubedi mengatakan, saat batuk terjadi, daya tahan tubuh akan bekerja secara aktif untuk melawan bakteri atau virus. Bakteri atau virus inilah yang bisa memicu terjadinya peradangan pada saluran nafas.

Dr. Farhan Zubedi membahasa batuk dan ISPA. (Istimewa)

"Pengobatannya, obat batuk saja tidak cukup. Tapi juga harus meningkatkan daya tahan tubuh," ujar Dr Farhan.

Ketika daya tahan tubuh kuat, bisa mempercepat pemulihan. Sehingga batuk tidak berkepanjangan dan juga mencegah munculnya penyakit yang lebih berat.

Baca Juga: Dinkes DKI Jakarta: Kasus ISPA Turun 7 Persen Sejak Dua Minggu Terakhir

Perwakilan SOHO Global Health Dr. Ir Raphael Aswin, ST,Msi, CIP, IPU menuturkan, perubahan iklim yang menyebabkan cuaca panas, serta polusi udara menjadi salah satu penyebab terjadinya penurunan daya tahan tubuh. Gejala batuk pun bisa semakin parah.

"Perubahan iklim akan berdampak signifikan adanya peningkatan prevalensi batuk yang semakin tinggi. Sehingga kami melakukan inovasi pengembangan untuk batuk yang dipengaruhi daya tahan tubuh yang melemah,” katanya saat menjelaskan Imboost Cough.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Press Release

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Batuk dan ISPA Mudah Menyerang saat Cuaca Panas, Obat Herbal Penolongnya

Link berhasil disalin!