INDOZONE.ID - Kasus penyakit degeneratif di Indonesia jumlahnya semakin meningkat. Sekarang ini, banyak pilihan pengobatan untuk menyelamatkan pasien penyakit degeneratif, yaitu stem cell.
Perkembangan stem cell atau terapi genetik didorong Kementerian Kesehatan. Menteri Kesehatan menyebut stem cell sangat layak di faskes.
Menurut Menkes Budi, Indonesia memiliki keberagaman gen yang sangat kaya. Penting bagi para ilmuwan untuk memiliki data genetik populasi Indonesia.
Baca Juga: Lagi Musim Nih! Berikut 7 Manfaat Buah Mangga bagi Kesehatan
"Berbagai penyakit degeneratif dapat diatasi dengan stem cell. Perkembangan stem cell nantinya bahkan bisa digunakan untuk mencegah stunting yang masih menjadi masalah besar di Indonesia," ujarnya dalam Seminar Kalbe Farma bertajuk Dr. Boenjamin Setiawan Distinguished Lecture Series (DBSDLS) yang ke-7 di Jakarta.
Deputy Director Stem Cell and Cancer Institute (SCI) dr. Sandy Qlintang, M.Biomed menuturkan, genetik sangatlah akurat. Jika manusia sekali diperiksa, gennya tak akan mengalani perubahan selama hidupnya.
Sebagai contoh, pandemi Covid-19 menjadi musibah besar di dunia. Perkembangan mesin PCR sangat penting untuk cek genetik.
"PCR sudah merata di Indonesia, pemeriksaan genetik dipercepat dan jadi terapi untuk mengatasi, karena di seluruh Indonesia jaringan laboratorium banyak."
Baca Juga: 6 Tips Mudah Mengontrol dan Memahami Perasaan, Biar Gak Gampang Stres
"Tapi kendalanya di Indonesia ada raw material yang diimpor butuh waktu lama bulan-bulanan, maka bagaimana kita gmana kita buat sendiri dalam negeri," bebernya.
Terapi stem cell, menurut dr Sandy, jika diterapkan di banyak faskes, dapat menghemat pembiayaan dan meningkatkan produktivitas manusia.
"Tes genetik biayanya dulu sekira Rp10 juta. Sekarang nutrigenomik bisa dibeli sekira Rp4 juta. Jadi sangat mempengaruhi kesehatan di Indonesia," ungkap.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: