Ilustrasi sakit jantung rematik.
INDOZONE.ID - Penyakit jantung rematik, meskipun sering kali dianggap sebagai masalah kesehatan dewasa, juga merupakan ancaman yang signifikan bagi anak-anak di seluruh dunia.
Meskipun jarang dibicarakan secara luas, dampaknya bisa sangat merugikan dan bahkan mengancam jiwa anak-anak yang terkena dampaknya.
Ini adalah isu kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian serius dari komunitas medis dan masyarakat pada umumnya.
Baca Juga: 5 Manfaat Menakjubkan Kismis untuk Ibu Hamil, Cegah Risiko Anemia hingga Jaga Kesehatan Jantung
Penyakit jantung rematik adalah kondisi yang berkembang akibat infeksi tenggorokan yang tidak diobati, biasanya oleh bakteri Streptococcus pyogenes.
Infeksi tenggorokan yang tidak diobati dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sendi, kulit, otak, dan terutama jantung.
Akibatnya, jaringan jantung menjadi meradang dan rusak, menyebabkan kerusakan permanen pada katup jantung, ritme jantung yang abnormal, dan bahkan gagal jantung.
Anak-anak rentan terhadap penyakit jantung rematik karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang.
Jika infeksi tenggorokan bakteri Streptococcus pyogenes tidak diobati, bakteri ini dapat menyebabkan kerusakan jantung yang serius pada anak-anak dalam waktu yang relatif singkat.
Ini dapat mengarah pada kondisi yang mengancam jiwa bahkan pada usia muda.
Gejala penyakit jantung rematik pada anak-anak seringkali tidak terdeteksi dengan mudah karena mereka mungkin tidak mengeluhkan rasa sakit atau ketidaknyamanan.
Gejala umum yang dapat muncul termasuk sesak napas, kelelahan yang tidak wajar, nyeri dada, dan pembengkakan pada kaki atau perut.
Untuk mendiagnosis penyakit jantung rematik pada anak-anak, dokter seringkali menggunakan kombinasi pemeriksaan fisik, tes darah, dan tes pencitraan seperti echocardiogram.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Herminahospitals.com