Baca Juga: 8 Fakta Rabies yang Kamu Harus Tau, Plis Jangan Sampai Disepelekan!
Virus rabies dapat berada dalam tubuh selama beberapa hari hingga beberapa pekan sebelum menyerang sistem saraf.
Pada tahap ini yang disebut inkubasi, gejala rabies belum muncul dan penanganan yang tepat dapat mencegah perkembangan penyakit.
Saat virus rabies mulai menyebar ke sistem saraf, tahap prodromal dimulai.
Virus ini akan merusak sel saraf saat menuju ke otak dan sumsum tulang belakang.
Beberapa gejala prodromal meliputi kesemutan, rasa sakit, atau mati rasa di area yang terkena gigitan hewan yang terinfeksi rabies.
Saat bersamaan, tubuh akan bereaksi terhadap virus dengan gejala seperti demam, kelelahan, batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot, mual, muntah, dan diare.
Tahap ini berlangsung sekitar 10 hari dan tidak ada pengobatan yang efektif pada tahap ini.
Pada tahap ini, virus rabies mulai merusak otak dan sumsum tulang belakang secara signifikan.
Sebagian besar penderita akan mengalami gejala rabies yang parah, seperti gelisah, kejang, halusinasi, demam, dan gejala lainnya.
Beberapa juga akan mengalami gejala kelumpuhan, termasuk demam, sakit kepala, leher kaku, kelemahan, kesemutan, dan lumpuh.
Baca Juga: Tak Disuntik Vaksin Rabies, Bocah Usia 4 Tahun Meninggal di Flores Usai Digigit Anjing
Koma adalah tahap terakhir dari gejala rabies, yang menandai infeksi yang parah pada otak dan sumsum tulang belakang.
Setelah tahap inkubasi, tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan rabies.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: National Health Service