Ilustrasi hewan yang terkena rabies
INDOZONE.ID - Rabies merupakan penyakit mematikan yang harus diberantas. Banyak anak-anak maupun orang dewasa meninggal mendadak karena rabies.
Penularan rabies dari hewan ke manusia sangatlah cepat. Kalau sudah muncul gejala rabies, maka tidak bisa ditolong, jadilah angka kematian 100 persen.
"Tetapi sebelum muncul gejala setelah digigit hewan penular rabies yang kebanyakan anjing, bisa dilakukan upaya pencegahan sebelum digigit maupun pencegahan setelah digigit,” ujar Komite Rabies Flores Lembata, dr. Asep Purnama, Sp.PD-FINASIM dalam keterangannya.
Rabies sebenarnya dapat dicegah. Setelah digigit anjing sesegera mungkin mencuci luka dan sebelum itu, kamu dapat melakukan vaksinasi, yang akhirnya 100 persen bisa diselamatkan.
Baca Juga: Jangan Sepele! Ini Tanda-tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Kafein
"Namun, jika sudah muncul gejala karena terlambat penanganannya, maka risiko 100 persen meninggal," ujar Asep.
Sayangnya di 2020, vaksinasi dan kematian akibat rabies turun karena lockdown pandemi. Kala itu, ada 40 orang di Indonesia meninggal karena rabies, dengan 82.434 kasus gigitan
"Di 2021 kita mulai bergerak lagi keluar rumah, kasus meninggal akibat rabies meningkat menjadi 62, karena anjing-anjing yang tidak divaksin mulai tertular rabies antar mereka kemudian mengiggit manusia,” ungkap dr Asep.
Baca Juga: Apa Iya, Jus Jeruk Bisa Atasi Pilek?
Pada 2022 kematian akibat semakin rabies meningkat 102 dengan kasus gigitan mencapai di atas 100.000.
Bahkan per Agustus 2023, angka kematian sudah 90 kasus dan 94.000 kasus gigitan. Sampai khir tahun, kasus kematian bisa mencapai 135 jiwa dan kasus gigitan rabies sekitar 142.000, jika tak diatasi.
“Di NTT saja sudah ada 16 orang meninggal dunia akibat rabies. Kalau tidak diatasi dengan pencegahan, maka akhir tahun bisa saja 24 orang,” papar dr. Asep.
Gencar vaksinasi rabies jadi salah satu upaya yang ampuh. Termasuk vaksin pre-exposure adalah ketika digigit anjing kurang dari tiga bulan setelah mendapatkan vaksin pre-exposure, cukup dilakukan pencucian luka, tidak perlu divaksin.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: