INDOZONE.ID - Apakah anda pernah bertanya-tanya mengapa wanita tampaknya lebih sering mengalami sakit kepala daripada pria?
Meskipun hormon menjadi salah satu faktor yang paling mempengaruhi, ada juga faktor lain yang dapat memainkan peran dalam hal ini.
Mari kita jelaskan alasan dibalik wanita yang sering mengalami sakit kepala.
Salah satu jenis sakit kepala utama adalah yang dialami wanita adalah migrain. Ini ditandai dengan nyeri yang sedang hingga parah yang biasanya terasa di satu sisi kepala, dan ini adalah salah satu penyebab paling umum di antara wanita berusia 15 hingga 49 tahun. Sakit kepala ini dapat berlangsung dari empat hingga 72 jam.Karakteristiknya yang khas, seperti nyeri yang parah dan bisa berlangsung hingga berhari-hari, membuatnya menjadi salah satu penyebab kecacatan yang umum di kalangan wanita.
Mengapa migrain lebih umum di kalangan wanita daripada pria? Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hal ini berkaitan dengan hormon, terutama estrogen, berperan besar dalam memicu migrain pada wanita. Selain itu, stres, kurangnya tidur, dan faktor-faktor lingkungan juga dapat memperburuk keadaan.
Baca Juga: Sering Sakit Kepala di Belakang Mata, Ternyata Ini Penyebabnya
Beberapa sakit kepala migrain justru dipicu oleh hormon - khususnya, perubahan tiba-tiba hormon estrogen, yang sebagian besar diproduksi oleh ovarium. Hormon estrogen, yang berhubungan erat dengan siklus menstruasi, telah terbukti menjadi faktor penting dalam pemicu sakit kepala migrain pada wanita. Estrogen telah terbukti dalam studi ilmiah memainkan peran penting dalam perkembangan sakit kepala migrain, yang, antara pubertas dan menopause, jauh lebih umum pada wanita daripada pria. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa wanita yang mengalami perubahan hormon estrogen yang lebih curam cenderung memiliki gejala migrain yang lebih parah.
Selain migrain, wanita juga lebih rentan terhadap jenis sakit kepala lain, seperti sakit kepala yang sifatnya tegang. Di sisi lain, pria cenderung lebih mungkin mengalami sakit kepala klaster. Sebelum pubertas, baik anak laki-laki maupun perempuan sama-sama mungkin mengalami sakit kepala migrain, kata Dr. Anne MacGregor, seorang spesialis sakit kepala di Barts and the London School of Medicine and Dentistry di Inggris. Tetapi setelah pubertas, sakit kepala migrain menjadi jauh lebih umum di antara wanita dan gadis. Jenis sakit kepala ini biasanya paling berat bagi wanita pada usia 30-an. Salah satu alasan mungkin dari perbedaan ini adalah karena wanita cenderung memiliki lebih banyak stres, baik dari pekerjaan, sosial, atau keluarga.
Baca Juga: 4 Makanan yang Dapat Mengatasi Sakit Kepala Secara Alami
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com