INDOZONE.ID - Indonesia meningkatkan upaya untuk memerangi tuberkulosis (TBC) dengan merencanakan uji klinis beberapa vaksin tahun ini.
Langkah ini dilakukan di tengah kekhawatiran bahwa penyakit tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara, kata para menteri pada Senin, 10 Juni 2024.
Ilustrasi penderita TBC (Freepik/8photo)
Indonesia telah melihat lonjakan kasus TBC dalam beberapa tahun terakhir. Kementerian Kesehatan memperkirakan terdapat lebih dari 1 juta kasus TBC pada tahun 2023, dibandingkan dengan sekitar 820.000 pada tahun 2020.
Baca Juga: Alami Batuk Lebih dari Dua Pekan Disarankan Konsultasi ke Dokter, Deteksi TBC
Pada tahun 2022, jumlah kematian akibat TB di Indonesia mencapai sekitar 134.000, tertinggi kedua di dunia setelah India.
Ilustrasi wanita terkena TBC (Freepik/benzoix)
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, menyampaikan bahwa tiga perempat pasien TB berada dalam kelompok usia produktif dan 45 persen dari semua pasien tidak bekerja.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa penyebaran penyakit tersebut menghambat aktivitas ekonomi.
Meskipun demikian, Muhadjir tidak memberikan perkiraan dampak TBC terhadap pertumbuhan ekonomi secara spesifik.
Tuberculosis (TBC) (freepik.com)
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengumumkan bahwa Indonesia berencana melakukan uji klinis vaksin TBC yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi global GlaxoSmithKline pada bulan Juli, melibatkan 2.500 orang.
Pengembangan vaksin ini didanai oleh Bill and Melinda Gates Foundation. Selain itu, uji klinis untuk vaksin buatan CanSino Biologics dari China juga diharapkan berlangsung tahun ini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewasia.com