Hubungan antara jantung koroner dengan serangan jantung. (freepik.com)
Jika plak di arteri koroner menyebabkan penyumbatan total, hal ini dapat menyebabkan serangan jantung.
Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke bagian dari jantung terputus sepenuhnya, mengakibatkan kerusakan serius pada jaringan otot jantung.
Gejala serangan jantung meliputi:
Ilustrasi pria yang memiliki faktor risiko jantung koroner (freepik.com)
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit arteri koroner, termasuk merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, dan riwayat keluarga dengan penyakit jantung.
Ilustrasi konsultasi dengan dokter saat mengalami gejala jantung koroner. (freepik.com)
Jika anda mengalami gejala seperti nyeri dada yang berat atau tidak biasa, sesak napas yang parah, atau gejala serangan jantung lainnya, segera hubungi layanan darurat atau mintalah bantuan medis segera.
Deteksi dini dan penanganan cepat dapat membuat perbedaan besar dalam prognosis dan pengobatan penyakit jantung koroner.
Demikian beberapa penjelasan mengenai 3 gejala umum jantung koroner yang dimulai dari sering merasa lelah. Jantung koroner adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis yang tepat.
Baca Juga: Kurang Tidur Tingkatkan Risiko Diabetes hingga Jantung Koroner
Dengan memahami gejala dan faktor risikonya kita dapat mengurangi risiko terkena penyakit ini. Pencegahan dini, diagnosis tepat waktu, dan perawatan yang tepat dapat membantu menjaga kesehatan jantung dalam jangka panjang.
Segera konsultasi dengan dokter jika mengalami gejala-gejala di atas untuk mendapatkan saran medis yang sesuai dengan kondisi anda.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Mayoclinic.org