Pengobatan demam berdarah fokus pada perawatan untuk meredakan gejala, karena belum ada obat antiviral khusus yang tersedia saat ini.
Ilustrasi nyamuk penyakit malaria. (freepik.com)
Malaria cenderung lebih mematikan dibandingkan demam berdarah, terutama di daerah dengan akses terbatas ke layanan kesehatan.
Malaria dapat menyebabkan komplikasi serius seperti malaria serebral, anemia berat, gangguan pernapasan, atau kegagalan organ, yang bisa berakibat fatal jika tidak segera diobati.
Baca Juga: Demam Berdarah: Pengertian, Gejala, Penyebab dan Diagnosis
Sementara demam berdarah juga bisa parah dan menyebabkan demam berdarah dengue atau sindrom syok dengue.
Namun tingkat kematiannya biasanya lebih rendah dibandingkan malaria berat.
Pencegahan dimulai dengan pengendalian nyamuk. Menghindari genangan air yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, gunakan kelambu berinsektisida, dan aplikasikan obat nyamuk yang mengandung pikaridin.
Langkah-langkah tambahan yang bisa dilakukan antara lain:
- Mengenakan pakaian berlengan panjang dan celana panjang, terutama saat aktivitas puncak nyamuk pada malam hari.
- Memasang kasa pada jendela dan pintu untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah.
- Melaksanakan program pengendalian nyamuk dengan masyarakat, dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi penularan malaria dan demam berdarah.
Demikian beberapa penjelasan mengenai 5 perbedaan malaria dan demam yang sering dianggap serupa.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Healthshots.com