Mereka dapat menyerang siapa saja tanpa memandang tingkat kebersihan pribadi atau rumah.
Kutu rambut menyebar terutama melalui kontak langsung antara rambut satu orang dengan orang lain, dapat juga menyebar melalui penggunaan barang-barang pribadi seperti topi, sisir, atau headphone.
Obat-obatan yang tersedia di pasaran, baik yang dijual bebas maupun yang memerlukan resep dokter, dapat efektif mengatasi kutu rambut.
Penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan obat dengan tepat untuk memastikan kutu dan telurnya benar-benar hilang.
Beberapa orang juga mencoba pengobatan alami atau rumahan, seperti menggunakan minyak kelapa atau cuka, meskipun bukti ilmiah tentang keefektifan metode ini masih sangat terbatas.
Ilustrasi anak dengan gejala kutu rambut. (freepik.com)
Gejala utama yang menandakan adanya kutu rambut adalah rasa gatal di kulit kepala, leher, dan telinga. Berikut beberapa gejala yang umum terjadi:
Gatal yang disebabkan oleh kutu rambut adalah reaksi alergi terhadap gigitan kutu.
Pada kali pertama seseorang terinfeksi kutu rambut, gatal mungkin tidak terasa selama 4 hingga 6 minggu, karena tubuh belum mengembangkan reaksi alergi terhadap gigitan tersebut.
Meskipun kutu rambut dapat terlihat dengan mata telanjang, mereka seringkali sulit dikenali karena ukurannya yang kecil, menghindari cahaya, dan bergerak cepat.
Telur kutu menempel dengan kuat pada batang rambut dan paling mudah terlihat di sekitar telinga dan garis rambut di leher.
Nits yang telah kosong biasanya lebih mudah dilihat karena warnanya yang lebih terang dan posisinya yang lebih jauh dari kulit kepala.
Garukan yang berlebihan akibat gatal dapat menyebabkan iritasi kulit dan munculnya benjolan merah kecil yang bisa terinfeksi bakteri jika tidak diobati dengan baik.
Baca Juga: 5 Obat Penghilang Kutu Rambut dan Telurnya, Ampuh dan Alami!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Mayoclinic.org